Jika Negara Ini Beri Dukungan ke Rusia, Perang Dunia Ketiga Meletus

Forumterkininews.id, Jakarta -Pengamat Pertahanan dan Militer, Robi Sugara mengatakan skenario terburuk dari serangan militer Rusia ke Ukraina bisa memicu Perang Dunia Ketiga.

“Jadi dunia harus mempersiapkan pencegahannya,” ungkap Robi dalam keterangannya, Senin (28/2/2022).

Menurut Dosen Pengkajian Stratejik Hubungan Internasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, ada tiga hal serangan militer Rusia ini bisa menyebabkan Perang Dunia ke III itu benar-benar terjadi.

Pertama, Rusia tidak berhenti melakukan serangan militer dan mengirimkan pasukan angkatan daratnya ke Ukraina. Kedua, negara-negara sekutu dan dekat Amerika dan Barat menekan Rusia untuk menghentikan serangan dan menarik mundur pasukannya, sehingga menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Dan ketiga, reaksi dari negara-negara lain yang memiliki hubungan dagang dengan Rusia akibat dari sanksi ekonomi nanti.

Jika sanksi ekonomi berhasil dilakukan ke Rusia, kata Robi, maka akan terjadi polarisasi dukungan antara yang setuju diberikan sanksi ekonomi. Dan akhirnya tidak bisa berdagang dan tidak setuju dengan sanksi tersebut. Kemudian akhirnya tetap berdagang dengan Rusia.

“Mereka yang tetap berdagang dengan Rusia, akan disebut sebagai negara-negara pendukung pada invasi Rusia ke Ukraina dan secara otomatis menjadi musuh dari Amerika dan negara-negara Barat,” tutur Robi.

Ia mengatakan bahwa saat ini Rusia hanya menunggu dari negara aliansinya untuk menyerukan dukungan kepada tindakan militernya.

“Jika Iran dan Suriah, disusul China melakukan dukungan atas tindakan Rusia, maka Perang Dunia benar-benar akan terjadi dan dimulai kembali di Kawasan Eropa seperti perang dunia sebelumnya,” tegas Robi.

Iran dan Suriah, lanjut Robi, bisa mendukung tindakan Rusia sebagai balas budi atas jasa yang dilakukan Rusia dalam membantu perang di Suriah.

Sementara China, bisa berpikir seperti Rusia, dimana Amerika dan negara-negara Barat akan memperlakukan China di Asia Pasifik terhadap konflik laut China Selatan, sama seperti Taiwan dan Hongkong memperlakukan Ukraina.

BACA JUGA:   Kunjungi Pakistan, PBB Beri Bantuan untuk Korban Banjir

Akan tetapi, Robi berharap bukan itu skenarionya. Para pemimpin dunia, termasuk Rusia mampu menahan diri, sehingga terjadi perundingan dengan ditandai gencatan senjata.

“Solusi terbaik meski bakalan rumit adalah Rusia menghentikan serangan militernya dan NATO menarik mundur pasukannya di perbatasan Ukraina,” pungkas Robi.

Artikel Terkait