Johan Minta Pemerintah Kembangkan Climate Smart Agriculture

Forumterkininews.id, Jakarta – Menyikapi ancaman kegagalan produksi komoditas pangan akibat faktor cuaca dan perubahan iklim yang mulai dirasakan saat ini. Hal ini membuat anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta pemerintah jangan hanya menyalahkan kondisi cuaca yang tidak mendukung peningkatan produksi pangan namun harus segera evaluasi diri.

Menurut Legislator Senayan itu, banyak kebijakan pemerintah tidak pro peningkatan produksi. Contohnya pemotongan anggaran Pertanian, penurunan rencana target produksi pangan. Serta ketergantungan impor dan lain sebagainya.

“Saya mendesak pemerintah membuat langkah antisipasi. Sebab perubahan iklim yang ekstrim akan mengancam kegagalan produksi pangan,” ujar Johan, Selasa (8/3)

Ia juga mengingatkan urusan pangan berpengaruh vital bagi stabilitas nasional. Selanjutnya politisi PKS ini mengusulkan agar pemerintah memperkuat pengembangan varietas pangan yang tahan perubahan iklim. Sebab menurutnya, sektor pertanian merupakan sektor yang paling rentan dan sensitif terhadap perubahan iklim.

“Agar produksi pangan terjaga, maka antisipasi melalui pengembangan varietas tahan iklim sangatlah penting. Disamping itu pemerintah harus meningkatkan infrastruktur Pertanian, penguatan kelembagaan Pertanian. Serta mencegah konversi lahan Pertanian produktif,” urai Johan.

Ia juga mengingatkan pemerintah bahwa daya saing produk Pertanian kita semakin tergerus. Serta kualitas dan keamanan pangan nasional masih bermasalah.

Johan menegaskan, gejolak harga pangan serta disparitas harga antar wilayah jadi bukti pemerintah tidak berdaya untuk stabilisasi harga.

“Pemerintah jangan salahkan cuaca sebagai pemicu kenaikan harga. Namun turunnya produksi dan gangguan distribusi juga disebabkan berkurangnya anggaran sektor pangan,” tegas Johan.

Climate Smart Agriculture

Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa NTB ini juga memaparkan agar pemerintah fokus pada peningkatan produksi pangan melalui pendekatan “climate smart agriculture” sesuai dengan ekosistem lokal.

BACA JUGA:   DPR Apresiasi Inovasi Pelayanan BPN Tangerang Selatan

Menurutnya komoditas pangan yang banyak mengalami persoalan dengan cuaca dan perubahan iklim adalah komoditas yang berasal dari luar daerah dan bukan dari daerah setempat, seperti jagung hibrida, kakao, jambu mete dan lain-lain namun terlihat bahwa pangan lokal tidak terdampak dari perubahan cuaca, terang Johan.

Politisi PKS ini mendorong pemerintah membantu kemandirian petani dalam produksi pangan. Sebab petani merupakan pelaku utama dalam usaha peningkatan produksi pangan, perubahan cuaca yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan hasil tanaman akan berdampak langsung terhadap kondisi petani.

“Sehingga kebijakan perlindungan untuk petani menjadi kata kunci bagi peningkatan produksi pangan nasional dalam menghadapi perubahan iklim yang tengah terjadi di negara kita,” tutup Johan Rosihan.

Artikel Terkait