Jokowi Disebut Mulai Bela Gibran Rakabuming Soal Pemakzulan
Politik

Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut mulai pasang badan terhadap putranya Gibran Rakabuming Raka atas usulan pemakzulan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI di DPR.
Hal ini disampaikan pegiat media sosial Jhon Sitorus lewat cuitan di akun media sosial X miliknya seperti dilihat Sabtu 7 Juni 2025.
"Jokowi mulai pasang badan membela Gibran anak kesayangan, tapi gagal paham soal kata sepaket," ungkapnya.
Baca Juga: Garuda Nusantara Raih Emas, Jokowi Ucapkan Selamat
Pemakzulan Tidak Sepaket
Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. [Istimewa]
Menurut Jhon dalam urusan pemakzulan, Presiden dan Wapres itu tidak sepaket karena pemakzulannya berdasarkan "penghianatan terhadap negara, pelanggaran hukum, moral, atau tidak bisa bertugas lagi" sebagaimana dimuat dalam pasal 7A UUD 1945.
Baca Juga: Hari Ini! PN Solo Gelar Sidang Perdana Gugatan Ijazah dan Mobil Esemka Jokowi
"Lagipula dalam pasal tersebut, 'Presiden dan atau wakil presiden dapat diberhentikan,'. Perhatikan, ada diksi "dan atau" dalam pasal tersebut," ucapnya.
Ini artinya, kata Jhon urusan pemakzulan bisa kena pada Presiden dan Wapres secara bersamaan, dan bisa hanya kepada Presiden dan bisa hanya kepada Wapres tergantung temuan pelanggaran yang ditemukan dan diuji MPR nantinya.
"Jadi, logika Jokowi salah memahami makna 'sepaket'. Pemakzulan Wapres sangat boleh dan diatur dalam Undang-Undang tanpa harus sepaket dengan pemakzulan Presiden," ucapnya.
"Atau jangan-jangan justru Jokowi ingin berniat pemakzulan Presiden? Ini lain hal hehehe," tukasnya.
Di tengah usulan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang terus menggema, sang ayah langsung bereaksi.
Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) merespons isu pemakzulan putranya, setelah Forum Purnawirawan TNI menyurati DPR dan MPR untuk segera memulai proses impeachment.
"Ya, negara ini kan negara besar yang memiliki sistem ketatanegaraan. Ya, diikuti saja prosesnya sesuai sistem ketatanegaraan kita," ujar Jokowi di Solo, Jumat (6/6/2025).
Reaksi Jokowi
Mantan Presiden Jokowi. [Istimewa]
Jokowi menilai, sikap para purnawirawan tersebut sebagai sebuah dinamika dalam berdemokrasi.
"Bahwa ada yang ada yang menyurati seperti itu, yaitu dinamika demokrasi kita. Biasa saja, biasa. Dinamika demokrasi kan ya seperti itu. Biasa saja," sebutnya.
Jokowi mengaku tidak sakit hati dengan sikap para purnawirawan TNI. Jokowi menegaskan, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia merupakan satu paket, sehingga menjadi satu kesatuan.
"Ya, pemilihan presiden kemarin kan satu paket. Bukan sendiri-sendiri, kayak di Filipina itu sendiri-sendiri. Di kita ini kan satu paket. Jadi tidak bisa menerima undangan tapi tidak menerima undangan. Ya memang mekanismenya seperti itu," sebutnya.