Hal ini menambah daftar panjang pembangkit batu bara yang terpaksa ditutup oleh pertumbuhan energi angin dan matahari yang murah di Australia.
“Pasar energi Australia saat ini sangat berbeda dengan saat Eraring diperkenalkan secara online pada awal 1980-an,” kata kepala eksekutif Origin, Frank Calabria dikutip BBC.
Diketahui, ketergantungan Australia pada pembangkit listrik tenaga batu bara telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Namun, batu bara masih memasok 60% listrik negara, menjadikannya salah satu negara penghasil karbon per kapita tertinggi.
Energi terbarukan menyumbang sekitar sepertiga dari pembangkit listrik Australia tahun lalu dan diperkirakan mendekati 70% pada akhir dekade ini.
Pekan lalu, raksasa energi saingannya AGL mengatakan akan mempercepat penutupan dua pembangkit listrik tenaga batu bara terbesarnya dalam beberapa tahun.