Kalender Jawa Hari Ini 6 September 2025, Watak Weton Sabtu Legi: Penggemar Gaya Hidup Mewah
Masyarakat Jawa sejatinya masih menjadikan kalender Jawa sebagai pedoman baik itu menentukan hari baik, merencanakan acara penting, hingga memahami karakter seseorang melalui weton.
Untuk ulasan kali ini kita akan membahas pasaran weton hari ini Sabtu 6 September dan juga wataknya menurut perhitungan tradisional Jawa.
Dalam sistem penanggalan Jawa, terdapat 12 bulan yang mengikuti peredaran bulan (lunar calendar), dengan kombinasi siklus Pancawara (lima hari pasaran) dan Saptawara (tujuh hari dalam sepekan). Pada bulan September 2025, kalender Jawa mencatat dua fase penting, yaitu Mulud, bulan kedua, dan Mulud, bulan ketiga.
Baca Juga: Weton Kalender Jawa September 2025: Cek Hari Baik & Kurang Baik Sebelum Ambil Keputusan
Secara sistem, kalender Jawa lebih mirip kalender Hijriah dibandingkan Masehi karena sama-sama menggunakan perhitungan lunar (qamariyah).
Bedanya, dalam kalender Jawa, pergantian hari dimulai saat matahari terbenam (bakda magrib), bukan tengah malam seperti pada kalender Masehi.
Masyarakat mempercayai perhitungan weton dan pasaran Jawa untuk menentukan hari baik untuk pernikahan, pindah rumah, hingga acara adat lainnya.
Baca Juga: Kalender Jawa Weton 14 Mei 2025 Jatuh Rabu Legi, Hindari Kunjungan ke Makam
Berikut Pasaran Jawa hari ini, Sabtu 6 September 2025
Ilustrasi Primbon Jawa. [Int]
Kalender Jawa: 13 Mulud 1959
Kalender Masehi: 6 September 2025
Kalender Hijriah: 13 Rabiul Awal 1447 Hijriah
Hari: Sabtu
Pasaran: Legi
Weton: Sabtu Legi
Watak Weton Sabtu Legi
Ilustrasi Kalender Jawa. [Int]
Weton Sabtu Legi memiliki neptu 14. Neptu weton Sabtu Legi diperoleh dari penggabungan jumlah nilai hari Sabtu 9 dan nilai pasaran Legi 5.
Orang yang lahir pada Sabtu Legi merupakan penggemar gaya hidup yang santai dan mewah. Bagi mereka, kualitas lebih penting daripada harga murah.
Begitu juga pada kehidupan sosial. Mereka selalu ingin berada di sekitar orang-orang baik yang memiliki IQ tinggi. Apalagi mereka memang orang pintar.
Untungnya, mereka juga dapat menghargai pandangan orang lain. Namun, omongannya terkadang tajam, sehingga orang lain sering bersikap sarkatis.