Kebiasaan yang Bikin Panjang Umur

FTNews – Berumur panjang menjadi harapan tiap manusia. Faktor genetik dan lingkungan berperan besar dalam kesehatan dan umur manusia.

Penelitian menunjukkan faktor genetik menyumbang 25 persen jangka hidup manusia. Sisanya, 75 persen dapat pengaruhi oleh lingkungan, kebiasaan hidup, dan keberuntungan.

Dalam faktor kebiasan hidup, aktivitas fisik dan kebiasaan baik yang rutin dapat membantu daya tahan tubuh agar tidak terserang penyakit. Meskipun ada faktor lain yang menyebabkan tubuh terserang penyakit, seperti merokok dan minum alkohol. Tetapi kebiasaan baik dapat menjaga kesehatan dan umur manusia.

Kebiasaan Baik untuk Berumur Panjang

Bergerak 

Seiring bertambahnya usia, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh manusia, mulai dari kekuatan tulang, otot, dan persendian. Perubahan tubuh ini berdampak pada mobilitas sehari-hari.

Journal of Aging Research menyebut, aktivitas fisik secara rutin merupakan kunci berumur panjang. Riset tersebut menulis orang yang berusia 100 tahun biasanya terus bergerak tanpa memandang usia mereka.

“Aktivitas fisik mengurangi banyak faktor risiko kematian utama termasuk hipertensi arteri, diabetes melitus tipe 2, dislipidemia, penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker,” tulis dalam jurnal.

Riset ini mengamati hasil 13 penelitian tentang hubungan antara aktivitas fisik dan kematian. Hasilnya, mereka yang aktif bergerak akan mengurangi risiko kematian akibat sebab apapun sekitar 30 hingga 35 persen dibandingkan dengan subjek yang tidak aktif. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk melakukan olahraga intensitas sedang minimal 150 menit per minggu.

Olahraga
Ilustrasi olahraga. Foto:Freepik
Hindari Makanan Olahan

Pola makan juga menjadi faktor umur manusia, karena peran utamanya dalam kesehatan. Banyak orang tak menyadari bahwa mengubah pola makan secara bertahap akan meningkatkan peluang hidup hingga 100 tahun.

BACA JUGA:   Menkes: Konfirmasi Kasus Omicron, 20 Orang Dirawat, 2 Meninggal Dunia

Studi dalam New England Journal of Medicine pada 2017 mengungkapkan, perbaikan pola makan dapat menambahkan umur lebih dari satu dekade. Bahkan, pada usia paruh baya sekalipun.

Pola makan berpengaruh sebesar 20 persen dengan penurunan angka kematian sebesar 14 persen. Makanan yang ahli sarankan ialah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Meminimalisir tambahan pengawet, gula, dan garam.

Konsumsi rutin makanan olah dan instan bahayakan tubuh. Foto: Antara
Meminimalisir Produk Hewani

Studi di Blue Zone–wilayah dengan jumlah penduduk yang berumur 100 tahun (centenarian) lebih dari rata-rata–menunjukkan meminimalkan asupan daging dapat membantu pertambahan umur manusia. 

Para centenarian di Blue Zone hanya memakan sekitar dua ons atau lebih sedikit daging per bulan. Pola makan mereka 95 persen berasal dari tumbuhan.

“Orang-orang di empat dari lima zona biru mengonsumsi daging, namun lebih sedikit dibanding orang lain. Mereka memakai daging hanya sebagai makanan perayaan, makanan sampingan, atau cara untuk membumbui hidangan,” catat para ahli Blue Zone.

Bersosialisasi salah satu cara panjang umur. Foto: Poros Jakarta
Terhubung dengan Komunitas

Seorang penulis perjalanan asal Amerika Serikat, Samantha Shea sejak tahun 2021 tinggal di Lembah Hunza dalam wilayah Pakistan Utara. Dirinya mengamati faktor yang berkontribusi terhadap usia penduduk tersebut yang rata-rata 100 tahun. 

Samantha mendapati bahwa ikatan komunitas yang erat antar penduduk desa menyebabkan kesehatan penduduk lebih baik dan berimbas pada umur manusia.

“Lingkungan dan desa-desa terjalin erat, dan masyarakat Hunza saling menjaga satu sama lain, terutama warga lanjut usia. Rumah jompo tidak ada di sini. Para tetua sangat dihormati dan diperhatikan oleh keluarga mereka,” tulis Shea melansir CNBC.

Artikel Terkait