Kemenparekraf Kembangkan Wisata ke Borobudur Berbasis Storytelling

FTNews – Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, merupakan salah satu destinasi wisata yang termasuk ke dalam 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) Indonesia. Hal tersebut menjadi alasan mengapa pemerintah ingin meningkatkan Borobudur untuk menggaet wisatawan nusantara ataupun wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ingin membuat wisata yang berbasiskan storytelling atau cerita.

Saat ini, Kemenparekraf tengah menyusun wisata storytelling di kawasan D.I. Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Pariwisata ini mereka berikan nama sebagai “Historical Trail of Joglosemar”.

Sebelumnya, Kemenparekraf sudah pernah membuat hal yang serupa di tahun 2021. Mereka menamakan aktivitas tersebut sebagai “Borobudur Trail of Civilization”. Melalui pola perjalanan ini, desa-desa yang tersebar di kawasan Borobudur ikut berpartisipasi dengan sembilan subtema aktivitas.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pada Selasa (14/5) bahwa jalur wisata Borobudur ini akan memanfaatkan wisata budaya yang ada di Joglosemar. Mulai dari sejarah, hingga budaya, yang telah UNESCO tetapkan sebagai warisan budaya Indonesia.

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Foto: Canva

Selain itu, jalur transportasi dan komoditas awal modernisasi, kota-kota lama, dan kuliner tradisional di Joglosemar akan terlibat dalam aktivitas ini. “Pola perjalanan ini akan memiliki unsur edukasi, experience, dan entertainment pada empat jalur wisata tematik. Yang dapat dicoba oleh wisatawan sebagai pilihan aktivitas baru di Kawasan Joglosemar,” kata Menparekraf Sandiaga.

Kolaborasi Hexahelix

Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Itok Parikesit, mengatakan jalur wisata budaya ini akan mengedepankan prinsip wisata berkelanjutan. Selain itu, juga akan melakukan kolaborasi hexahelix dengan pihak-pihak yang terlibat.

“Kami berharap melalui pola perjalanan ini dapat memberikan multiplier effect bagi para pelaku wisata, UMKM, dan menjadikan masyarakat lokal sebagai pengelola parekraf di kawasan Joglosemar. Hal ini sejalan dengan target capaian Kemenparekraf yang berusaha menciptakan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 guna mendorong perekonomian nasional,” papar Itok di Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Jalur Wisata dan Storytelling Historical Trail of Joglosemar, Yogyakarta, Selasa (14/5).

BACA JUGA:   Lakukan Cara Ini! Cegah Sakit saat Suhu Panas

 

Artikel Terkait