Kerusuhan Anti Muslim di Inggris, Benarkah Ada Korban dari WNI?

FT News – Kerusuhan rasial pecah di Inggris. Kerusuhan ini berawal dari aksi penusukan di kawasan Southport pada Senin, 29 Juli lalu.

Aksi penusukan ini terjadi saat acara dance dengan tema Taylor Swift. Peristiwa keji ini menyebabkan tiga anak perempuan tewas.

Pasca aksi penusukan ini, muncul rumor yang menyebutkan bahwa pelaku berasal dari kalangan imigran muslim.

Rumor yang hoax itu menyebabkan pecah sentimen anti muslim di sejumlah tempat di Inggris, hingga pecah kerusuhan anti rasial di sejumlah kota.

Pihak pemerintah Inggris melalui PM Keir Starmer menegaskan aparat kepolisian akan menindak tegas para perusuh. Sejauh ini kepolisian Inggris telah menangkap sejumlah orang yang diduga merupakan perusuh.

Menurut PM Starmer, diduga para pelaku kerusuhan ini berlatar belakang kelompk sayap kanan ekstrem.

Sementara itu, Kedutaan Besar Indonesia di Inggris mengatakan bahwa sampai saat ini tidak terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban kerusuhan Inggris.

“Tidak ada WNI yang jadi korban,” tulis pernyataan pers Kedubes Indonesia di Inggris, Rabu (6/8).

Kedubes Indonesia di London sudah mengimbau agar WNI di Inggris untuk terus meningkatkan kewaspadaan.

WNI juga dimninta untuk mengikuti arahan otoritas setempat, tempat mereka berdomisili. Selain itu juga menyimpan sejumlah hotline darurat.

Nomor hotline darurat dapat dihubungi bila kondisi mengancam, yakni 112 atau 999, serta saluran kekonsuleran KBRI +447795105477 atau +447425648007.

Artikel Terkait