Kerusuhan Belum Reda, 141 WNI di Kazakhstan Diminta Waspada

Forumterkininews.id, Almaty – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Kazakhstan, Fadjroel Rachman memastikan kondisi WNI di sana dalam keadaan sehat dan aman. Fadjroel mencatat 141 WNI saat ini berada di Kazakhstan dan tiga WNI di Tazikistan.

“Ada 141 warga negara Indonesia di Republik di Kazakhstan. Kemudian 3 orang di Republik Tazikistan sampai hari ini sehat, aman,” ujar Fadjroel dalam video yang dibagikan kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Fadjroel menegaskan pihaknya bakal memberikan pelayanan kepada WNI di tengah situasi darurat di Kazakhstan. “Kami KBRI Nur Sultan setia melayani, melayani dan melayani mereka di dalam masa state of emergency,” tutur dia.

Lebih lanjut, Fadjroel menyebut pihaknya telah berkomunikasi dengan Kemenlu untuk menyiapkan contigency plan dalam menghadapi situasi darurat di Kazakhstan.

“Kami berkoordinasi dengan Kemenlu dan menyiapkan sampai ke tahap contingency Plan menghadapi situasi state of emergency ini,” ucap dia.

Dalam kesempatan tersebut, Fadjroel juga meminta masyarakat Indonesia mendoakan seluruh WNI di Kazakhstan sehat dan selamat.

WNI di Kazakhstan Diminta Waspada

Tak hanya itu, Fadjroel menuturkan KBRI Kazakhstan juga telah mengeluarkan imbauan kepada WNI. Di antaranya untuk berhati dan waspada, menjauhi kerumunan, tidak berpergian ke luar negeri, kecuali untuk hal-hal yang penting.

“Mematuhi aturan pemerintah setempat, menjaga ketertiban dan tidak ikut dalam aksi aksi massa yang dilakukan. Kemudian juga tidak memberikan komentar yang bersifat publik terhadap perkembangan situasi dalam negeri Kazakhstan,” kata Fadjroel.

KBRI Kazakhstan kata Fadjroel juga meminta WNI untuk terus berkomunikasi dengan sesama WNI dan berkomunikasi dengan KBRI melalui grup WNI maupun jalur jalur komunikasi yang memungkinkan untuk memberi update kondisi masing-masing dan melaporkan hal-hal yang penting diketahui bersama.

BACA JUGA:   Rabu, DPR Berencana Uji Kelayakan 13 Calon Dubes Anyar

Mantan Juru Bicara Presiden itu menyebut sesuai arahan Presiden bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.

Sebelumnya Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat selama dua pekan di Almaty, kota terbesar di negara Asia Tengah itu, dan di provinsi Mangistau di bagian barat tempat protes berubah menjadi kekerasan.

Artikel Terkait