Kerusuhan di Papua Nugini, Kemlu Pastikan Tak Ada Korban WNI

FTNews – Kerusuhan dan penjarahan yang melanda Papua Nugini masih terus berlangsung . Namun, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan tak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban.

“Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban dari kerusuhan tersebut,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha, Kamis (11/1).

KBRI di Port Moresby, katanya, telah berkoordinasi dengan Kemenlu dan pihak kepolisian Papua Nugini untuk memastikan perlindungan dan peningkatan keamanan WNI.

Baca Juga: Ngeri! Kerusuhan hingga Penjarahan Landa Papua Nugini

Dari data Kemlu sendiri, ada setidaknya 1.317 WNI yang tinggal di Papua Nugini.

Saat ini, Judha menyebut KBRI juga terus menjalin komunikasi dengan WNI dan mengeluarkan imbauan agar selalu berhati-hati serta meningkatkan kewaspadaan.

“[WNI diimbau] tetap tinggal di kediaman sekiranya tidak ada keperluan yang sangat mendesak,” tambahnya.

Sebelumnya, Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota Port Moresby.

Hal ini merupakan buntut dari kerusuhan berujung penjarahan dan pembakaran toko-toko yang telah menewaskan 15 orang.

“Hari ini (11/1) kami menyerukan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota negara kami,” kata Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, mengutip AFP.

Kerusuhan tersebut terjadi di Papua Nugini pada Rabu (10/1).

Peristiwa itu merupakan buntut usai warga melakukan demonstrasi besar-besaran di Port Moresby. Sejumlah besar pertokoan juga menjadi korban penjarahan dan dibakar dalam peristiwa itu.

Artikel Terkait