Kesepian Itu Sama Bahayanya dengan Isap 15 Rokok per Hari

FTNews, Jakarta – Kesepian menjadi ancaman bagi kesehatan mental setiap orang. Baru-baru ini World Health Organization (WHO) mengungkapkan, masalah kesehatan dari kesepian ini sama bahayanya dengan mengisap 15 batang rokok per hari.

Psikolog Klinis, Reynitta Poerwito, mengatakan kesepian itu memiliki dampak yang cukup besar dan tidak hanya memengaruhi mental.

Loneliness itu bisa sangat memengaruhi secara mendalam, mental dan physical health, jadi nggak hanya mental saja tetapi juga kesehatan fisik bisa terdampak,” jelasnya kepada FTNews, di Jakarta, Kamis (23/11).

Dampak kesepian terhadap kesehatan mental akan semakin buruk dan akhirnya berpengaruh ke kondisi fisik jika tidak ada penanganan cepat dan baik.

“Hormon stresnya kortisol, hormon tersebut akan memengaruhi secara negatif fungsi fisik dan fungsi mentalnya secara umum,” kata Reynitta.

Penderita yang memiliki penyakit bawaan dalam tubuh akan lebih berbahaya, jika mengalami kesehatan mental atau kesepian ini. Bisa menurunkan imunitas tubuh.

“Bisa membuat imun sistem kita semakin rendah dan prone terhadap berbagai macam penyakit” ujarnya.

Gangguan kesehatan seperti ini akan membuat hormon tidak seimbang, yang bisa membuat fungsi mental akan terganggu antara satu dan yang lainnya.

Menurutnya, kesepian ini juga berhubungan dengan berbagai macam perasaan seperti kecemasan. Bila tidak segera mendapatkan penanganan akan berdampak buruk ke depannya.

“Hubungannya sama perasaan seperti kesedihan, kekecewaan, atau mungkin kecemasan. Terus ada juga hubungannya sama suffer. Itu tentunya jika tidak segera ditangani pasti akan berdampak besar terhadap kesehatan mental secara keseluruhan,” ungkapnya.

Ilustrasi gangguan mental akibat kesepian. (Foto: Pixbay)

Penanganan

Reynitta menjelaskan ada berbagai macam penanganan secara psikologis klinis. Tetapi semuanya belum tentu akan efektif kepada setiap pasien berbeda.

Selain itu, ia mengatakan, haruslah melihat akar masalah penyebab seseorang mengalami gangguan kesehatan itu.

BACA JUGA:   Tiga Pembakar Pospol Pejompongan Ditangkap, Polisi: Mereka Kelompok Bekasi

“Penanganannya itu harus sama individual casenya, kita cari dulu akar permasalahannya. Kenapa bisa terjadinya kondisi loneliness ini dan sudah berapa lama kondisi ini terdapat dalam seorang individu,” tambahnya.

Penanganannya mulai dari memulai interaksi kepada orang sekitar dan membuat hubungan yang lebih bermakna dengan orang lain. Jika sudah tidak tertangani harus berkonsultasi kepada orang yang ahli pada masalah kesehatan.

“Salah satunya adalah bisa meningkatkan hubungan bermakna dengan orang lain. Minta bantuan profesional karena kemungkinan loneliness ini sebuah kondisi yang sebagai hasil dari situasi-situasi tertentu,” tutur Reynitta.

Pola Hidup Buruk Pengaruhi Mental

Pola hidup yang tidak baik juga dapat memengaruhi gangguan mental tersebut. Terlebih penderita memiliki pengalaman yang buruk sehingga berdampak kepada kesehatannya.

“Ada beberapa terapi yang bisa untuk penanganan loneliness. Salah satunya adalah kognitif behavioral therapy atau hypnotherapy. Tetapi semua terapi tersebut itu sangat tergantung dengan kondisi loneliness individualnya, karena tidak bisa diterapkan ke semua kondisi loneliness ini,” jelasnya.

Ia juga mengatakan walaupun masalah utamanya kesepian, tetapi awal penyebabnya pasti berbeda-beda antar individu.

Artikel Terkait