Ketika Surga Laut Dipertaruhkan: Kisah Perjuangan Warga Raja Ampat

Daerah

Kamis, 05 Juni 2025 | 19:33 WIB
Ketika Surga Laut Dipertaruhkan: Kisah Perjuangan Warga Raja Ampat
#SaveRajaAmpat (X)

Raja Ampat. Siapa yang nggak kenal dengan kawasan ini? Gugusan pulau-pulau cantik di ujung barat Papua ini dikenal sebagai salah satu tempat dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Air lautnya sebening kaca, terumbu karangnya penuh warna, dan biota lautnya luar biasa kaya. Nggak heran kalau Raja Ampat jadi destinasi impian para penyelam dari seluruh dunia.

rb-1

Tapi sayangnya, keindahan ini sekarang sedang berada di ambang ancaman. Bukan karena wisatawan, tapi karena industri. Banyak aktivis lingkungan mulai bersuara soal keserakahan industri tambang yang mulai mengincar wilayah-wilayah yang seharusnya dilindungi. Mereka khawatir, kalau eksploitasi ini terus berjalan, maka alam Raja Ampat bisa rusak secara permanen.

Aksi Damai dan Tuntutan Warga

Baca Juga: Sukses Vale Indonesia Jadi Contoh BUMN Tambang Lain

rb-3

Pada tanggal 26 Mei 2025, ratusan warga turun ke jalan menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Kabupaten Raja Ampat. Mereka datang sebagai bagian dari Aliansi Jaga Alam Raja Ampat (ALJARA), sebuah gerakan masyarakat yang peduli pada kelestarian lingkungan. Tuntutan mereka jelas: cabut izin tambang nikel PT Mulia Raymond Perkasa.

Salah satu orator aksi mengatakan, "Raja Ampat bukan cuma tempat tinggal kami, tapi juga warisan untuk anak cucu. Kalau sekarang dirusak, apa yang akan mereka warisi nanti?" Pernyataan itu bikin banyak orang tersentuh, apalagi mengingat Raja Ampat bukan hanya milik Papua, tapi milik Indonesia, bahkan dunia.

Penjelasan dari Pemerintah

Bahlil (Instagram)Bahlil (Instagram)

Baca Juga: Dua Pejabat ESDM jadi Tersangka Dugaan Korupsi Tambang Nikel

Menanggapi kekhawatiran publik, Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, memberi klarifikasi. Menurutnya, saat ini hanya ada satu perusahaan tambang yang masih aktif di wilayah tersebut, yaitu PT Gag Nikel, anak usaha BUMN PT Aneka Tambang (Antam).

Bahlil menjelaskan kalau PT Gag Nikel sudah punya izin resmi sejak 2017 dan mulai beroperasi setahun setelahnya. Perusahaan ini juga sudah mengantongi dokumen AMDAL. Ia menegaskan bahwa lokasi tambang tidak berada di area wisata andalan seperti Piaynemo. Tapi tetap saja, warga tetap waspada karena dampak lingkungan bisa meluas ke mana-mana.

Menjaga Lebih Baik daripada Memperbaiki

Raja Ampat adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia yang masih "perawan" secara ekologi. Sekali rusak, sangat sulit—kalau bukan mustahil—untuk mengembalikannya seperti semula. Karena itu, penting banget buat semua pihak—baik pemerintah, industri, maupun masyarakat—untuk mengutamakan kelestarian alam ketimbang keuntungan jangka pendek.

Banyak pihak berharap agar pemerintah bisa lebih bijak dalam memberikan izin eksploitasi, apalagi di kawasan-kawasan yang punya nilai ekologis tinggi. Karena pada akhirnya, menjaga alam bukan hanya soal konservasi, tapi juga soal menjaga kehidupan dan masa depan.

Tag nikel raja ampat greepeace indonesia susi pudjiastuti prabowo hilirisasi

Terkini