Forumterkininews.id, Almaty – Pasukan aliansi keamanan yang dipimpin Rusia bersiap menarik diri dari Kazakhstan, Kamis (13/1).
Melansir AFP, Kementerian Pertahan Rusia mengatakan, penarikan itu dilakukan seminggu setelah mereka dikerahkan ke negara bekas Uni Soviet itu atas permintaan presidennya. Dimana kepala negara tersebut berusaha memadamkan protes massa yang sangat keras.
Pasukan keamanan juga sedang mempersiapkan peralatan untuk transportasi dan menyerahkan lembaga-lembaga negara yang mereka jaga kepada pasukan lokal.
Baca Juga : Kerusuhan Kazakhstan, Demonstran yang Ditahan Mencapai 12.000
Demonstrasi dimulai pada 2 Januari di Kazakhstan barat. Hal ini dipicu kenaikan tajam harga bahan bakar, dan dengan cepat menyebar ke seluruh negeri. Hal ini berubah menjadi kerusuhan dalam beberapa hari.
Para pengunjuk rasa menyerbu gedung-gedung pemerintah dan membakarnya. Sementara puluhan orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan negara itu.
Presiden Kassym-Jomart Tokayev menuding kerusuhan itu ulah teroris yang didukung asing. Oleh karenanya, dia minta bantuan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, aliansi militer enam negara bekas Soviet yang dipimpin Rusia.
Blok itu mengirim lebih dari 2.000 tentara ke Kazakhstan pekan lalu. Pada hari Selasa Tokayev menyatakan misi mereka selesai dan mengatakan mereka akan mulai menarik diri pada hari Kamis.
