Forumterkininews.id, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi menyesalkan sikap PT. Liga Indonesia Baru (LIB) yang mengabaikan rekomendasi Kepolisian agar memajukan jadwal pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).
“PT. Liga Indonesia Baru (LIB) harus bertanggung jawab. Mereka mengabaikan rekomendasi pihak kepolisian setempat untuk membatasi jumlah penonton dan percepatan jam pertandingan,” kata Andi Rio di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan rekomendasi Kepolisian tersebut tentu sudah mengantisipasi adanya potensi munculnya kerusuhan dalam pertandingan dua klub itu. Andi Rio meminta pemerintah mengevaluasi PT. LIB karena insiden tewasnya ratusan penonton dalam laga Arema FC melawan Persebaya. Ini menurutnya menjadi preseden buruk bagi dunia olahraga sepak bola nasional di mata dunia.
“Jangan sampai FIFA sebagai federasi sepak bola dunia memberikan sanksi berat bagi sepak bola Indonesia. Tentunya ini akan merugikan seluruh pihak. Bukan hanya para pecinta sepak bola Indonesia namun akan berdampak pada kesejahteraan pemain sepak bola,” ujarnya.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu meminta masyarakat tetap tenang dan tidak berspekulasi sebelum adanya informasi resmi dari Kepolisian.
Menurut Andi Rio, Kepolisian yang memiliki kewenangan dalam melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut sehingga jangan sampai ada informasi yang berkembang tanpa informasi resmi dan dapat membuat suasana justru makin panas.
“Masyarakat keseluruhan juga diharapkan tidak menyebarkan video dan foto foto yang dapat memperkeruh suasana,” katanya.
Kapolri Instruksikan untuk Dilakukan Investigasi
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan jumlah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebanyak 125 orang.
Listyo mengatakan bahwa sebelum dilakukan pembaruan data, jumlah korban meninggal dunia disebutkan sebanyak 129 orang. Namun, setelah proses verifikasi diketahui ada data ganda.
“Terverifikasi jumlahnya dari awal sebelumnya 129 orang, saat ini data terakhir hasil pengecekan jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda,” kata Listyo.
Listyo menjelaskan saat ini Kepolisian sedang melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kejadian yang membuat ratusan orang meninggal dunia tersebut. Pihaknya akan melakukan investigasi secara tuntas peristiwa itu.