Korut Tembakkan Rudal Balistik, Korsel: Itu Pelanggaran Resolusi DK PBB

Forumterkininews.id, Pyongyang – Korea Utara mengumumkan keberhasilannya meluncurkan rudal balistik antar benua (ICBM) terbesarnya. Pengumuman ini disiarkan setelah uji coba pada Kamis (24/3).

Keberhasilan itu adalah yang pertama kali sejak  negara itu menguji ICBM 2017. ICBM adalah rudal jarak jauh, yang mampu mencapai AS.  Korea Utara dilarang mengujinya dan telah diberi sanksi berat karena melakukannya sebelumnya.

Melansir BBC, media pemerintah Korea Utara mengatakan Kim Jong-un secara langsung memimpin uji coba senjata itu demi mencegah perang nuklir. ICBM Hwasong-17 pertama kali diluncurkan pada tahun 2020  di acara parade militer.

Peluncuran rudal itu juga dilacak oleh militer Jepang dan Korea Selatan.  Jepang mengatakan rudal itu terbang 1.100 km (684 mil) dan jatuh di perairan Jepang setelah terbang selama lebih dari satu jam. Uji coba ICBM dilihat sebagai eskalasi besar oleh Korea Utara dan telah dikecam oleh PBB dan negara Barat termasuk AS.

Menanggapi hal ini, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, peluncuran rudal balistik antarbenua melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Kemarin merupakan kali pertama Korut meluncurkan senjata yang begitu kuat sejak 2017. Peluncuran ICBM adalah salah satu uji coba senjata yang dilakukan oleh Korea Utara sepanjang tahun ini. Hal ini juga menandai berakhirnya moratorium uji coba nuklir jarak jauh yang diberlakukan mereka sendiri.

“(Itu) pelanggaran terhadap penangguhan peluncuran rudal balistik antarbenua yang dijanjikan oleh Pemimpin Kim Jong Un kepada komunitas internasional,” kata Moon dikutip dari AFP.

Sementara itu, Pemerintah Jepang mengatakan, rudal Korea Utara jatuh di perairan zona ekonomi eksklusif Jepang, sebelah barat pantai utara “Negeri Sakura”.

“Analisis kami saat ini menunjukkan bahwa rudal balistik terbang selama 71 menit itu jatuh di perairan dalam zona ekonomi eksklusif Jepang di Laut Jepang. Sekitar 150 kilometer barat semenanjung Oshima Hokkaido,” kata Menteri Pertahanan Jepang Makoto Oniki.

BACA JUGA:   Sepanjang 2022, 63 Warga Kamboja Tewas Disambar Petir

 

Artikel Terkait