Kronologi Lengkap Kasus Ivan Sugianto Minta Anak SMA Surabaya Sujud dan Menggonggong
Daerah
.jpg)
Kasus Ivan Sugianto, pengusaha klab malam di Surabaya, Jawa Timur, yang mengintimidasi seorang lelaki di bawah umur, yang bersekolah di SMA Gloria Surabaya, sampai diminta sujud dan menggonggong di hadapannya, ternyata sudah dibuat kronologinya.
Kronologi kasus Ivan Sugianto disusun oleh Perhimpunan Persatuan Aksi Solidaritas Untuk Transparansi dan Indepedensi Indonesia atau PASTI, yang beralamat di Kota Tangerang.
Adapaun kronologi dibuat dalam catatan, kemudian dibagikan oleh influencer sekaligus pegiat Hak Azasi Manusia, Alex Long Wu atau Alex Wu melalui platform X.
Baca Juga: Apa Hukuman yang Layak untuk Marisa Putri? Di Cina Bisa Dibui Seumur Hidup
Alex Wu sendiri merupakan Direktur PASTI.
Berikut ini kronologi kejadian kekerasan terhadap anak di bawah umur yang terjadi di area SMA Gloria Surabaya versi keluarga yang dibuat oleh PASTI:
1. Bermula dari Ethan (korban/SMA Gloria/15 thn) yang guyonan dengan menyebutkan lawan basket / Excel (SMA Cita Hati) "Rambutnya lucu seperti poodle."
Baca Juga: Viral! Brimob Datangi Rumah Relawan Ganjar Pranowo, Begini Faktanya
Selang beberapa hari, Ethan dan Exel bertemu secara tidak sengaja di Next Gen di CW Surabaya dan Ethan dikenalkan kepada Excel dan tidak pernah lagi tercetus kalimat guyonan di atas Interaksi keduanya hanya sampai di sini saja.
2. Sebelum hari kejadian (Senin 21 Okt 2024) Ethan menerima pesan ancaman dari Excel agar Ethan membuat Pernyataan Bermaterai. Karena tidak mengerti maksud Excel, maka Ethan menanyakan kepada Ortunya, respon Ortu Ethan : Melarang Ethan utk merespon permintaan Excel. Apalagi keduanya masih sama-sama di bawah umur (belum cukup umur / dewasa di hadapan hukum).
3. Di hari kejadian (Senin, 21 Okt 2024) Excel mengancam Ethan, bahwa Ethan mau didatangi di sekolah atau di rumahnya dan juga menyebutkan nama orang tua Ethan dan Ethan (korban/SMA Gloria) tetap tidak merespon, namun Excel terus mengintimidasi Ethan dengan kalimat tuduhan, maka Ethan menyampaikan ke orangtuanya kronologi apa adanya sebagaimana tersebut di atas.
4. Melihat pesan ancaman Excel kepada Ethan, posisi Mamanya Ethan juga datang menjemput Ethan di sekolah "terkejut" karena memang di lapangan SMA Gloria sudah ada Excel dengan beberapa orang pria dewasa berpakaian bebas.
Spontan mama Ethan langsung mencari Ethan, tapi Ethan masih belum keluar. Lalu Mama Ethan inisiatif mendatangi Excel cs dengan itikad baik agar tidak perlu ada keributan, apalagi di lingkungan sekolah.
5. Dari pihak Excel, seorang pria bernama Dave (pengakuannya adalah Koko sepupu Excel) bilang kalau adik sepupunya dikatakan anjing sama Ethan.
"Mama Ethan langsung menjelaskan semuanya hanya perkara anak-anak yang salah paham dan memohon maaf."
Tapi Dave langsung tidak terima dan meng-cut-off Mamanya Ethan dengan kalimat: "bentar ai, ta telponkan papa ai (Ada bukti)."
6. Ketika Dave menelpon Papanya Excel, Mama Ethan seorang diri dan merasa tidak nyaman karena banyak pria dewasa yang tidak dikenal bersama mereka. Lalu mama Ethan telpon papa Ethan dan meminta untuk datang berdiskusi dengan papa Excel, sebagai ortu.
7. Tidak lama kemudian papa Ethan datang, sempat berbicara dan berkenalan dengan Nouke (Pelatih Tinju Excel). Lalu selang beberapa waktu datanglah Papa Excel (IVAN) dengan emosional dan teriak-teriak.
8. Saat Papa Ethan mengajak berkenalan, Papa Excel (Ivan), hal tersebut diabaikan oleh Ivan dan langsung marah-marah dengan mengeluarkan kalimat "siapa yang salah?? Mana?? dan terjadilah persis seperti divideo ini (Ethan yang merupakan anak dibawah umur di ancam dan dipaksa melakukan hal yang tidak manusiawi yaitu bersujud dan menggonggong (kekerasan verbal dan kekerasan psikis kepada Ethan).
9. Pihak Security Gloria dan Pakuwon melerai dan diminta penyelesaian baik-baik di dalam Gedung Sekolah. Waktu di dalam sekolah masih terjadi perdebatan antara pihak papa Excel dengan perwakilan sekolah, dikarenakan pihak papa Excel meminta kepala sekolah yang menjadi mediator, tapi pada saat itu kepala sekolah belum ada.
10. Ivan (Papa Excel) langsung memberikan pilihan mau diselesaikan di luar atau di dalam sekolah?
Dan sempet terjadi perseteruan, tidak ada kesepakatan, bahkan Ivan (Papa Excel) juga mengusulkan agar Ethan dan Excel berkelahi saja dan hal tersebut ditentang oleh kedua orang tua Ethan (korban) karena untuk apa menyelesaikan dengan kekerasan?
Itu tidak benar.
11. Akhirnya semua pihak dipanggil ke dalam ruangan sekolah dan sudah ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru (niat baik utk memediasikan).
Lalu Ethan dengan didampingi kedua orang tuanya dan Excel di dampingi Papanya (Ivan), Lawyernya, Pelatih Tinju Excel (Nouke) dan Dave (koko sepupunya Excel).
12. Namun ternyata Papa Excel (Ivan) tidak ingin diselesaikan dengan baik-baik dan tetap meminta Ethan untuk minta maaf dengan cara sujud dan menggonggong seperti anjing (dengan sengaja kembali melakukan kekerasan verbal dan kekerasan psikis kepada Ethan, jadi dua kali Ethan (korban) mengalami kekerasan dan diperlakukan secara tidak manusiawi).
13. Ethan (Korban) sudah melakukan apa yang diminta Papa Excel (Ivan) dan kejadian tersebut disaksikan semua orang yang berada dalam ruangan tersebut.
Tapi karena Mama Ethan gak sanggup melihat anaknya diperlakukan seperti itu, Mamanya Ethan shock dan pingsan (Asmanya kambuh) lalu dibawa ke RS Mitra Keluarga.
14. Setelah kejadian pingsan ini (saat Mama Ethan keluar dr RS), tiba-tiba Papa Excel mengirimkan beberapa orang untuk meminta agar kedua orang tua Ethan mau bertemu karena ingin bicara baik-baik. Dan bila ortu Ethan menolak, maka Papa Excel (Ivan) dan kelompoknya yang akan mendatangi ke rumah Ethan (korban).
15. Dengan kepercayaan dan niat baik, maka orang tua Ethan mengalah dan bersedia menemui Ivan. Di tempat pertemuan tersebut (Ivan tidak sendiri, namun didampingi oleh beberapa orang yang mengaku sebagai Aparat Kepolisian).
Dan, Ivan meminta orangtua Ethan agar bersedia di video dan diminta mengatakan bahwa sudah berdamai dan tidak ada masalah.
16. Ivan (Papa Excel) menulis surat penyataan (tanpa copy dan ada foto) dan meminta kedua orang tua Ethan untuk bertandatangan (kejadian pagi dini hari sekitar pukul 00.00 - 01.00 WIB).
Dan janjinya kepada orang tua Ethan, untuk pegangan pribadi saja dan bukan utk disebarluaskan/konsumsi Publik.
17. Namun ternyata, baru diketahui kemudian, bahwa video dan pernyataan yang dibuat tersebut digunakan untuk memutarbalikkan fakta dan playing victim di hadapan publik.
Sebagaimana banyak video klarifikasi yang tidak sesuai dengan fakta dan kebenaran.
PASTI Indonesia Bertangung Jawab Penuh atas semua Kronologis tersebut diatas, apabila terdapat pihak yang merasa tidak berkenan atas Kronologis ini, PASTI Indonesia persilahkan untuk menindaklanjuti dengan Jalur Hukum!
Atas Nama Perhimpunan PASTI Indonesia
(Arlex Long Wu)
Direktur Perhimpunan PASTI Indonesia