Lagi, Kali Ini Turbulensi Pesawat Celakakan 12 Orang

FTNews – Turbulensi adalah hal yang sudah biasa saat mengendarai pesawat. Namun, akhir-akhir ini, peristiwa tersebut kerap mendatangkan korban, seperti pada Singapore Airlines pada Selasa (21/5) lalu. Kali ini, maskapai penerbangan Qatar Airways yang menjadi korban turbulensi pesawat yang celakakan 12 orang.

Pesawat dengan nomor penerbangan QR017, sedang melakukan penerbangan dari Doha, Qatar, menuju Dublin, Irlandia pada hari Minggu (25/5). Saat mengudara di atas Turki, pesawat tersebut mengalami turbulensi yang mencederai sebanyak 12 orang. Enam kru pesawat dan enam penumpang mengalami cedera dan delapan di antaranya harus melanjutkan perawatan di rumah sakit.

Menurut pernyataan dari Dublin Airport, pesawat dengan model Boeing 787 Dreamliner berhasil mendarat dengan aman sebelum pukul 13.00 waktu setempat. “Setibanya, layanan darurat langsung menemui mereka, termasuk polisi bandara dan pemadam kebakaran,” jelas mereka.

Sebuah media pemberitaan asal Irlandia, RTE, mendapatkan kesaksian dari para penumpang pesawat tersebut. Mereka mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi kurang dari 20 detik. Selain itu, insiden tidak mengenakan ini terjadi saat sedang pemberian makanan dan minuman untuk para penumpang.

“Makanan tersebar di seluruh pesawat, di langit-langit, di mana-mana! Saya mengenakan sabuk pengaman saat kejadian. Tetapi mereka (kru pesawat) sedang membagikan makanan saat kejadian sehingga banyak dari mereka cedera,” ucap seorang penumpang, Paul Mocc, kepada RTE.

Ia juga memberi kesaksian, setelah terjadinya turbulensi pesawat, para kru tetap melakukan pekerjaan mereka. Meskipun, beberapa di antara mereka terlihat terpincang-pincang, bahkan hingga menggunakan perban.

Turbulensi Kerap Meningkat?

Ilustrasi pesawat terbang. Foto: canva

Menurut sebuah penelitian dari Jurnal Advances in Atmospheric Science, setidaknya terdapat 68 ribu turbulensi pada pesawat setiap tahunnya. 63 ribu di antaranya mengalami turbulensi sedang, lalu 5 ribu sisanya mengalami turbulensi parah.

BACA JUGA:   Tiga Titik Rawan Kecelakaan yang Wajib Diketahui Saat Arus Balik

Seorang ahli ilmu atmosfer, profesor Paul Williams, mengatakan kepada media berita CNN di tahun 2022 bahwa hal tersebut dapat berkaitan dengan perubahan iklim. “Kami melakukan beberapa simulasi komputer. Dan mendapatkan hasil turbulensi parah dapat meningkat hingga dua atau tiga kali lipat dalam dekade yang mendatang,” ucap sang profesor asal University of Reading tersebut.

Berdasarkan temuannya juga, menjelaskan bahwa turbulensi berjenis “clear air turbulence (CAT)”. Biasanya, turbulensi dapat terjadi saat pesawat memasuki lokasi yang sedang mengalami badai atau berawan. Namun, CAT terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya petunjuk visual sehingga sulit untuk dihindari.

Artikel Terkait

5 Kota Terpintar di Dunia, Adakah dari Indonesia?

FTNews - Untuk membangun sebuah perkotaan tentu tidak dapat...

Dikunjungi Menparekraf, Ada Apa di Danau Ubur-ubur Kakaban?

FTNews - Pada Selasa (2/7), Menteri Pariwisata dan Ekonomi...

Pesawat Air Europa Alami Turbulensi, Celakakan 30 Orang

FTNews - Sebuah penerbangan dari maskapai Air Europa mengalami...

Kunjungi China, Menparekraf Pamerkan 5 Destinasi Super Prioritas

FTNews - Pariwisata adalah salah satu tulang punggung ekonomi...