Forumterkininews.id, Jakarta - Ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer mengaku sempat menodongkan senjata api kepada Ferdy Sambo. Hal itu usai mendengar suara letusan senjata di rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal ini diucapkan Romer saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan terdakwa Bharada E terkait pembunuhan berencana Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin (31/10).

Adapun kronologis kejadian ini yaitu saat Romer bersama Ferdy Sambo berada dalam satu mobil dari Jalan Saguling III menuju Rumah Dinas Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7) lalu.

Kemudian sesampainya di rumah dinas, Ferdy Sambo berjalan masuk ke dalam rumah melalui pintu garasi samping. Sementara itu Romer berada di luar pagar, tidak masuk ke dalam rumah.

"Saya tidak, saya sampai di luar pagar dekat mobil bertiga sama Kodir sama Yogi. Saya liat Ricky dari luar dengan almarhum (Brigadir J). Sama Kodir di garasi sama bang Ricky," kata Romer.

Setelah beberapa waktu, terdengar suara letusan senjata dan saksi Romer mengaku mengenali suara tersebut karena sering latihan.

"Saya dengar tiga kali dor dor dor," ucap Romer.

Mendengar suara letusan tersebut, Romer kemudian reflek mengambil senjata dan lari ke depan.

"Saya teriak tapi tidak apa-apa. Sudah saya kokang senjata saya. Saya analisa tidak ada apa-apa," kata Romer.

Setelah itu Romer masuk ke dalam melalui pintu garasi samping menuju ke dapur dengan membawa senjata yang telah dikokang. Ketika itu, Romer melihat Ferdy Sambo keluar dari pintu dapur dekat garasi.

"Dia mau keluar saya mau masuk. Saya kaget dan saya angkat senjata, saya todong ke Ferdy Sambo," tutur Romer.

Saat Romer menodongkan senjata ke Ferdy Sambo, ia mengaku Sambo angkat tangan tidak menggunakan tidak menggunakan sarung tangan.

"Tidak pakai sarung tangan, terus dia (FS) bilang "ibu, ibu di dalam" Saya masuk ke dalam, Pak Ferdy Sambo keluar kayak mencari ambulans gitu," ucap Romar.