Mobile Ad
Bharada E Ceritakan Detik-detik Penembakan Terhadap Brigadir J

Kamis, 01 Des 2022

Forumterkininews.id, Jakarta - Terdakwa Bharada E menceritakan kronologi detik-detik terjadinya penembakan terhadap Brigadir J yang dilakukan di rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7) lalu.

Hal ini diungkapkan dirinya saat hadir sebagai saksi dalam sidang dua terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu (30/11).

Awalnya Bharada E menceritakan kronologi penembakan. Diawali adanya skenario yang dibuat Ferdy Sambo bahwa ada pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di rumah pribadi Ferdy Sambo.

"Jadi apa yang kalian lakukan di dalam rumah 46 (rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga," tanya Hakim.

Kemudian Buarada E menjelaskan bahwa dirinya masuk masuk ke dalam bersama Kuat Maruf untuk antar tas Putri Candrawathi ke depan kamarnya.

"Sampai depan kamar, saya langsung naik ke lantai 2 yang mulia. Saya langsung rada takut pada saat itu dan saya berdoa dulu di kamar dan selesai saya agak diam sedikit, gak lama ada suara dibawah," kata Bharada E.

Selanjutnya saya turun ke bawah, sampai diujung tangga, saudara Ferdy Sambo sambil memakai sarung tangan hitam di tangan sebelah kanan bertanya soal kesiapan senjata.

"Dia tanya ke saya 'sudah kau isi senjatamu?' 'Siap belum dan' jawab saya. 'Kau isi'. Isi situ artinya kokang yang mulia," ucap Bharada E.

"Pada saat saudara bertemu dengan saudara FS, dibawah ada siapa saja?" kata hakim.

"Pak FS saja," ujar Bharada E.

"Kemudian?," tanya Hakim.

"Lalu pak FS bilang 'isi senjatamu', saya keluarkan, saya kokang senjata saya, saya taruh lagi di pinggang baru saya ke samping meja yang mulia. Ke samping meja, baru langsung yang mulia, langsung Bang Yos masuk duluan baru Bang Ricky dibelakang," jawab Bharada E.

Setelah itu saat melihat Brigadir J masuk di dalam rumah, Ferdy Sambo langsung memegang leher dan memerintahkan untuk berlutut.

"Itu pas masuk, pak FS langsung lihat ke belakang 'sini kamu' langsung pegang leher 'berlutut kamu ke depan saya, berlutut kamu, berlutut' disuruh berlutut yang mulia," ucap Bharada E.

"Terus melirik ke saya 'woy kau tembak, kau tembak cepat, cepat kau tembak'. Saya langsung keluarkan senjata, langsung saya tembak yang mulia," lanjut Bharada E.

Kemudian Bharada E mengatakan bahwa menembak Brigadir J dari jarak dua meter.

"Saudara menembak saudara korban Saudara Yosua, jarak berapa meter?" ucap Hakim.

"Sekitar dua meter yang mulia," kata Bharada E.

"Bagaimana cara saudara menembaknya?," tanya Hakim.

"Saya keluarkan saja tembakannya, saya sempat tutup mata saat tembakan yang pertama yang mulia," jawab Bharada E.

Kemudian hakim menanyakan posisi Brigadir J saat ditembak oleh Bharada E.

"Waktu itu posisi korban?," tanya Hakim.

"Pada saat ditodong itu korban cuma bilang 'ih kenapa pak? Ada apa pak?' Tangannya sambil kedepan," jawab Bharada E.

"Lalu beliau (Ferdy Sambo) 'kau berlutut, berlutut'. Jadi posisinya tuh agak jongkok yang mulia. Cuma agak menurun aja yang mulia dan tangannya kedepan tadi," lanjut Bharada E.

"Berapa kali saudara tembak?," tanya Hakim.

"Seingat saya 3-4 kali," jawab Bharada E.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement