Mobile Ad
Boeing Dituduh Ancam dan Mengusik Karyawannya

Kamis, 18 Apr 2024

FTNews - Seorang insinyur asal Boeing mengungkapkan kepada anggota parlemen Amerika Serikat (AS) bahwa Boeing mengusik dan mengancam dirinya. Hal ini terjadi setelah ia menyampaikan kekhawatirannya mengenai keamanan dan keselamatan dari pesawat milik perusahaan ini.

Melansir BBC, seorang pelapor bernama Sam Salehpour mengungkapkan hal tersebut pada sebuah persidangan pada hari Rabu (17/4).

Ia mengatakan bahwa bosnya merendahkan dirinya dalam sebuah telepon yang berlangsung selama 40 menit. Selain itu, ia juga menemukan ban kendaraannya bocor akibat tusukan dari paku.

Ia mengungkapkan hal ini dalam sidang yang bagian dari penyelidikan kongres terhadap keamanan pesawat pada perusahaan manufaktur pesawat besar ini.

Salehpour sudah bekerja bersama Boeing selama 17 tahun lamanya. Pada tahun 2020, ia mulai mempertanyakan terkait keamanan pesawat Boeing hingga selama tiga tahun lamanya.

Ia mencurigai akan adanya “jalan pintas” yang mereka ambil terkait manufaktur pesawat. Saat ia mengkomplain permasalahan ini kepada Boeing, mereka hanya menyuruh Salehpour untuk diam.

Bahkan, Boeing pun sempat memindahkan Salehpour untuk bekerja di bidang yang lain.

“Saya diabaikan, saya diberitahu untuk tidak membuat penundaan,” katanya. 

"Ini bukan budaya keselamatan, di mana anda diancam (karena) membawa masalah," tegasnya.

Kekhawatiran Salehpour berfokus kepada pesawat dengan seri Boeing 787, pesawat yang berbeda dengan rentetan insiden yang terjadi akhir-akhir ini. 

Ia mengatakan bahwa pesawat-pesawat tersebut memiliki permasalahan dalam pembuatannya.

Berdasarkan keterangannya, Beoing melakukan pemasangan rangka pesawat ini tidak secara benar. Sehingga, risiko kecelakaan pesawat tersebut akan meningkat seiring berjalannya waktu.

Boeing Masih Berusaha Melakukan Perbaikan


Pesawat Boeing 737-800 milik United Airlines yang kehilangan panel badannya. Foto: Times Now

Dalam sebuah pernyataan, Boeing mengatakan bahwa mereka sedang berusaha untuk meningkatkan keamanan pada produk miliknya.

“Kami tahu kami memiliki pekerjaan ekstra yang harus dilakukan dan kami mengambil aksi di perusahaan kami,” ungkap mereka setelah persidangan berlangsung pada hari Rabu, (17/4).

Senator Richard Blumental, yang memimpin sidang ini, mengatakan bahwa komitenya akan melakukan investigasi terkait hal ini.

“Cerita ini serius, bahkan mengejutkan. Ada banyak tuduhan serius yang mengatakan bahwa Boeing telah merusak budaya keamanan dan serangkaian praktik yang tidak dapat diterima,” jelasnya.

Saat ini, Boeing sedang menghadapi krisis sejak pesawat barunya, Boeing 737 MAX 9, mengalami ledakan pada kabinnya. Insiden ini terjadi pada sebuah pesawat milik maskapai Alaska Airlines setelah lepas landas pada bulan Januari lalu.

Bahkan, FAA sempat melarang pesawat ini untuk terbang terlebih dahulu untuk menjalani pemeriksaan.

Beberapa maskapai seperti Alaska Airlines dan United Airlines mengalami kerugian yang sangat besar akibat keputusan ini. Pasalnya, mereka harus membatalkan ribuan penerbangan karena adanya pemeriksaan pesawat yang berlangsung selama berbulan-bulan.

Selain maskapai penerbangan, para calon penumpang pesawat juga mengalami ketakutan untuk melakukan penerbangan bersama Boeing.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement