Forumterkininews.id, Jakarta - Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror mengungkap peran lima terduga teroris yang terlibat dalam kelompok bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, pada beberapa waktu lalu.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan bahwa kelimanya memiliki peran berbeda dalam membantu pelaku berinisial AM ketika melancarkan aksinya di Polsek Astanaanyar.

“Tersangka S atau SU adalah ketua kelompok atau merupakan amir kelompok kecil di wilayah Solo dan sekitarnya. Bertujuan untuk melakukan amaliyah,” kata Aswin, kepada wartawan, pada Jumat (4/8).

Lebih lanjut Aswin menjelaskan bahwa S ini merupakan anggota telah bergabung dengan kelompok teror JAD pada 2008 hingga 2014. Kemudian bergeser menjadi pendukung atau simpatisan ISIS sejak 2014 sampai sekarang.

“Dia merekrut orang dan sebagai ideolog. Terkait peristiwa bom dari pernyataan SU sendiri harus kita dalami lagi tentang rencana yang dilakukan oleh SU dan AM sebetulnya di dua tempat,” ucap Aswin.

Sementara itu ia mengatakan bahwa SU telah mempelajari bom sejak lama. Ia merupakan anak didik dari ahli teror bom yairu Dr Azhari.

“Dr Azhari punya kader dan kadernya ini yang menjadi guru bagi SU. SU latihan membuat bahan, switch, paket. Dalam kasus bom Astanaanyar bahkan SU mengatar, mengirim sendiri paket yang akan diledakan tersebut yang akan diledakan oleh AS dan menyerahkannya di salah satu daerah,” papar Aswin.

Kemudian tersangka lainnya yakni T, AG, dan PS merupakan orang yang membantu menyiapkan bom tersangka SU.

“Kita lakukan penegakan hukum terhadap lima orang yang kita jadikan tersangka. Dalam persiapan atau menyiapkan bom bundir yang dilakukan oleh tersangka AS alias AM,” tukas Aswin.