FTNews - Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) berstatus Siaga atau Level III. Akibatnya, 838 jiwa mengungsi ke tempat aman.

Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan sejumlah kebutuhan mendesak para pengungsi, seperti tenda, selimut, tikar, dan alat kebersihan.

"Alternatif terkait perluasan dampak erupsi maka akan difungsikan rumah-rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara," dari laporan resmi Pusdalops BNPB, Rabu (17/4).

Titik pengungsian masyarakat terletak di Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai Latihan Kerja Bahoi. GOR Tagulandang dan Balai Pertemuan Umum Kecamatan Tagulandang juga jadi tempat pengungsian.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sejak 16 April 2024 menaikkan status Gunung Ruang dari Normal menjadi Waspada, mulai pukul 10.00 Wita.

Perubahan status gunung ini terjadi seiring peningkatan aktivitas vulkanik karena gempa bumi tektonik yang mengguncang Pulau Doi di Maluku Utara.

Kemudian, pukul 16.00 Wita PVMBG kembali menaikan status dari Waspada menjadi Siaga.

Hasil pemantauan visual dan instrumen menjadi dasar menaikkan status Gunung Ruang. Peningkatan aktivitas vulkanik jadi penyebabnya.

Masyarakat yang dievaluasi akibat kenaikan status Gunung Ruang berasal dari Desa Patologi dan Desa Pumpente. Mereka mengungsi ke Kecamatan Tagulandang menggunakan perahu. Dua unit kapal feri KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung, serta perahu milik warga digunakan dalam proses evakuasi