Mobile Ad
Harga Beras Naik, BPS Beberkan Penyebabnya

Kamis, 02 Mei 2024

FTNews - Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan penyebab harga beras naik. Pasalnya, beberapa daerah mengalami inflasi dan pola konsumsi yang variatif.

Pola tanam yang bervariasi, kata Amalia, juga menjadi penyebabnya. Selain itu, tidak semua daerah mengonsumsi nasi.

"Pola konsumsi yang variatif di antar wilayah. Selain itu, pola tanam dan panen pandi juga bervariasi. Ini yang sebabkan perbedaan struktur permintaan beras," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/5).

Pemilihan varietas menjadi faktor lain penyebab harga beras naik. Amalia mencontohkan, suku Minang di Riau dan sekitarnya lebih condong memilih beras lokal varietas Solok. Sehingga, varietas beras lain tidak laku dan mampu menekan harga.

Di Indonesia Timur yang bukan menjadi sentra produksi beras, faktor yang menyebabkan kenaikan harga beras adalah pasokan barang dan distribusinya.

Adapun sentra produksi beras di Indonesia berada di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah. Lalu, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara. Selanjutnya, Banten, NTT, dan Sumatera Barat.

Inflasi di beberapa wilayah, seperti Papua Barat Daya, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, dan Maluku Utara menyebabkan harga beras naik.

BPS mencatat harga gabah kering panen (GKP) tercatat turun sebesar 15,58 persen secara month to month (mtm), tapi naik 5,29 persen secara year over year (yoy). Sementara, harga gabah kering giling turun sebesar 14,32 persen secara mtm, tapi naik 13,96 persen secara yoy.

Harga Beras Naik Ilustrasi pedagang beras di pasar tradisional. Foto; Antara

Harga Beras Naik, Ini Penyebaran di Indonesia


Beras Medium Tingkat Eceran

































































































































































































Aceh Rp 13.150 -3.02%
Sumatera Utara Rp 13.870 2.29%
Sumatera Barat Rp 14.830 9.37%
Riau Rp 13.510 -0.37%
Jambi Rp 12.850 -5.24%
Sumatera Selatan Rp 12.330 -9.07%
Bengkulu Rp 13.700 1.03%
Lampung Rp 12.790 -5.68%
Kepulauan Bangka Belitung Rp 14.300 5.46%
Kepulauan Riau Rp 14.030 3.47%
DKI Jakarta Rp 14.100 3.98%
Jawa Barat Rp 12.830 -5.38%
Jawa Tengah Rp 13.030 -3.91%
D.I Yogyakarta Rp 13.270 -2.14%
Jawa Timur Rp 12.310 -9.22%
Banten Rp 12.720 -6.19%
Bali Rp 13.500 -0.44%
Nusa Tenggara Barat Rp 12.370 -8.78%
Nusa Tenggara Timur Rp 14.450 6.56%
Kalimantan Barat Rp 15.020 10.77%
Kalimantan Tengah Rp 14.430 6.42%
Kalimantan Selatan Rp 12.380 -8.70%
Kalimantan Timur Rp 16.240 19.76%
Kalimantan Utara Rp 15.210 12.17%
Sulawesi Utara Rp 13.860 2.21%
Sulawesi Tengah Rp 13.540 -0.15%
Sulawesi Selatan Rp 12.610 -7.01%
Sulawesi Tenggara Rp 12.690 -6.42%
Gorontalo Rp 14.650 8.04%
Sulawesi Barat Rp 13.390 -1.25%
Maluku Rp 14.680 8.26%
Maluku Utara Rp 15.610 15.12%
Papua Barat Rp 16.450 21.31%
Papua Rp 15.520 14.45%
Papua Barat Daya Rp 15.760 16.22%
Papua Pegunungan Rp 20.000 47.49%
Papua Tengah Rp 18.000 32.74%
Papua Selatan Rp 13.900 2.51%

Harga Beras Naik Foto; Antara

Beras Premium Tingkat Eceran



































































































































































































Aceh Rp 14.460 -7.90%
Sumatera Utara Rp 15.210 -3.12%
Sumatera Barat Rp 17.300 10.19%
Riau Rp 16.330 4.01%
Jambi Rp 14.690 -6.43%
Sumatera Selatan Rp 13.940 -11.21%
Bengkulu Rp 15.490 -1.34%
Lampung Rp 14.600 -7.01%
Kepulauan Bangka Belitung Rp 16.740 6.62%
Kepulauan Riau Rp 16.100 2.55%
DKI Jakarta Rp 16.500 5.10%
Jawa Barat Rp 14.880 -5.22%
Jawa Tengah Rp 14.820 -5.61%
D.I Yogyakarta Rp 15.090 -3.89%
Jawa Timur Rp 14.640 -6.75%
Banten Rp 15.150 -3.50%
Bali Rp 15.300 -2.55%
Nusa Tenggara Barat Rp 13.990 -10.89%
Nusa Tenggara Timur Rp 16.360 4.20%
Kalimantan Barat Rp 17.410 10.89%
Kalimantan Tengah Rp 17.740 12.99%
Kalimantan Selatan Rp 16.670 6.18%
Kalimantan Timur Rp 17.570 11.91%
Kalimantan Utara Rp 17.620 12.23%
Sulawesi Utara Rp 15.260 -2.80%
Sulawesi Tengah Rp 16.120 2.68%
Sulawesi Selatan Rp 14.520 -7.52%
Sulawesi Tenggara Rp 15.010 -4.39%
Gorontalo Rp 16.160 2.93%
Sulawesi Barat Rp 14.520 -7.52%
Maluku Rp 18.240 16.18%
Maluku Utara Rp 18.290 16.50%
Papua Barat Rp 18.170 15.73%
Papua Rp 17.800 13.38%
Papua Barat Daya Rp 18.410 17.26%
Papua Pegunungan Rp 25.980 65.48%
Papua Tengah Rp 23.810 51.66%
Papua Selatan Rp 18.000 14.65%

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement