Mobile Ad
Lagi-lagi Ada Granat di Rumah Warga, Kenali Bahayanya!

Rabu, 10 Jan 2024

FTNews - Belum usai penemuan granat di Kota Depok. Kini barang berbahaya tersebut ditemukan pada atap rumah Purnawirawan TNI, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (8/1).

Granat tersebut ditemukan saat pemilik rumah, anak dari almarhum Zubaidi Purnawirawan AL membersihkan rumah tersebut. Ia menemukan sebuah granat di atap rumahnya.

Pihak kepolisian yang mengetahui hal tersebut langsung mengamankan lokasi dari barang peledak tersebut. Granat tersebut langsung diamankan dan dibawa tim Subden Jibom Detasemen Gegana Polda Jatim.

Sementara itu di Kota Depok, penemuan bom serta ratusan peluru yang menggemparkan warga Depok, Sukmajaya ditemukan saat ada warga ingin menggali lubang septic tank.

Pihak kepolisian dari tim penjinak bom, Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok mengamankan lokasi pada Jumat (5/1) lalu. Setelah dilakukan penyusuran, terdapat sebuah bom granat jenis nanas. Peluru dengan kaliber 5,56 sebanyak 387 butir, peluru 9 mili sebanyak 14 butir. Lalu peluru berkaliber 7,62 sebanyak 87 butir, serta 50 butir selongsong peluru.

Barang-barang tersebut diamankan oleh kepolisian dan dibawa ke Mako Brimob, Kelapa dua. Penemuan itu bermula warga Jalan Cisadane V, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok ingin membuat lubang galian untuk septic tank untuk kontrakannya.

Lalu, para pekerja tersebut melapor ada barang berbahaya itu saat penggalian tanah. Sehingga pekerjaan tersebut berhenti sementara, mengantisipasi hal berbahaya.

Benda Berbahaya


Bahan mudah meledak seperti granat sangat berbahaya bila tidak pihak terkait amankan. Karena, beberapa waktu lalu terjadi korban jiwa akibat sebuah peluru mortir meledak pada sebuah tempat pengepul besi tua, di Bangkalan, Jawa Timur. Mortir tua itu merupakan sisa perang, yang mereka temukan pada dasar laut.

Setelah itu mereka menjualnya kepada pengepul besi dengan harga Rp500 ribu. Lalu, satu karyawan pengepul besi mengelas sebuah lempengan tetapi menggunakan mortir tersebut sebagai alasnya.

Sehingga, terjadi ledakan akibat hantaran panas pada las tersebut. Hal itu menyebabkan satu orang meninggal dunia, lima rumah hancur dan satu mobil terbakar.

Setelah kejadian tersebut, 6 orang menjadi tersangka MJ (51) dan MR (41) penyelam, kemudian dua pelaku lain yakni SG (43) dan AU (28).

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement