Forumterkininews.id, Jakarta - Institusi Polri bersama tim independen lainnya masih terus bekerja untuk mengungkap secara menyeluruh kematian kembatian Brigadir Nofriyansah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Namun Korps Bhayangkara ini juga memiliki peran untuk melindungi Bharada E yang telah menjadi mengakui perbuatannya.

Menko Polhukam, Mahfud MD meminta institusi Polri dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menjamin keselamatan Bharada E. Menurut Mahfud, marwah dua institusi ini akan hancur jika keselematan dari Bharada E tidak bisa terjamin.

Dirinya juga mengapresiasi kinerja Kapolri yang telah menunjukkan progres pada beberapa hal. Diantaranya tersangka yang terus bertambah. Kemudian dihilangkannya unsur Psiko Hierarki dan Politik.

Baca Juga: Dukung Pengusutan Kasus Tewasnya Brigadir J, Gedung Mabes Polri Dibanjiri Karangan Bunga

"Setelah psiko hierarki dan politik hilang, mulai terbuka. Dan ini tentunya bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Untuk itu, kita semua harus sama-sama sabar dan percaya bahwa kasus ini bisa terungkap seterang-terangnya," ujar Mahfud MD.

Seperti diberitakan sebelumnya, Karangan bunga memnuhi pedestrian di gedung Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Karangan bunga itu berisi dukungan untuk Polri menuntaskan kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Sedikitnya, ada 33 karangan bunga yang memberikan dukungan kepada Polri untuk mengusut kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Puluhan karangan bunga mengelilingi pagar gedung Mabes Polri hingga di pintu masuk. Salah satunya bertulisan ‘Save Polri’. Tuntaskan Kasus Pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat’.

Berdasarkan pantauan forumterkininews.id, karangan bunga tersebut dikirimkan oleh sejumlah lembaga, kantor advokat, organisasi advokat, hingga lembaga bantuan hukum (LBH) dan juga perkumpulan marga Batak serta organisasi lainnya.