Forumterkininews.id, Jakarta - Penangkapan tiga terduga teroris dipastikan tidak dilakukan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hal ini diungkapkan Menko Polhukam Mahfud MD. Mantan ketua MK ini juga memastikan bahwa pihak kepolisian tidak pernah mengumumkan status tersangka.

"Densus 88 Polri juga tidak pernah  mengumumkan dan menyatakan bahwa yang bersangkutan adalah pengurus MUI. Pihak Densus dan Polisi tidak pernah membuka,” ujar Mahfud saat konferensi pers secara virtual di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (22/11).

Lanjut ia mengungkapkan masyarakat dan medialah yang membuka identitas tersangka adalah pengurus MUI di bidang fatwa.

“Pemerintah tidak bisa dan tidak boleh menjawab sekarang, tentang bukti dan alat bukti proses penyelidikan dan penyidikan terhadap ketiga terduga teroris tersebut. Karena hal itu bisa mengacaukan proses hukum, jadi sesuai dengan Undang-undang nomor 5 tahun 2018 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme,” beber Mahfud

Tetapi, kata dia meskipun pemerintah tidak bisa menjawab sekarang, akan memastikan proses hukum ketiga terduga teroris tersebut akan berjalan secara terbuka dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

“Pemerintah tidak melarang siapa pun untuk menilai mengkritik serta mengepresikan pendapat dan aspirasi terkait dengan kasus ini, baik pro maupun kontra. Hal itu bisa dilakukan oleh setiap warga negara sepanjang tidak dilakukan dengan tindakan kekerasan dan cara-cara melawan hukum,” terang Mahfud

Dia berujar Indonesia adalah negara demokrasi atau kedaulatan rakyat sekaligus negara notasi atau kedaulatan hukum.

Menko Polhukam memaparkan bolehlah berpendapat tentang pemerintah tidak fair, MUI. Akan tetapi yang membantah juga harus bisa menerima bahwa itu memang tidak benar, asal jangan melanggar hukum

“Pemerintah akan terus berkerjasama dengan MUI sesuai dengan fungsi masing-masing untuk membangun sebagai tobaitun. Ini adalah negara yang baik dan damai,” pungkas Mahfud

Menko Polhukam Mahfud MD bersama tiga pimpinan Majelis Ulama Indonesia menggelar konferensi pers di Kantor KemenkoPolhukam, terkait dengan peristiwa terakhir ini tentang terduga teroris oleh Densus 88 Polri, dan telah hadir juga bersama Ketua Umum MUI Prof H Miftachul Akhayar, di damping oleh bendahara umum Ky. Misbahul Ulum, dan Wasekjen MUI