Mobile Ad
Polda Metro Selidiki Laporan Dugaan Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia

Selasa, 08 Agt 2023

Forumterkininews.id, Jakarta - Finalis Miss Universe Indonesia 2023 berinisial N diduga menjadi korban pelecehan seksual. Akibat difoto tanpa busana melaporkan kejadian yang dialami ke Polda Metro Jaya, pada Senin (7/8).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut.

“Ya Polda Metro Jaya sudah menerima laporannya. Baru diterima laporannya dari Pelapor,” kata Trunoyudo, dalam keterangannya, pada Selasa (8/8).

Sementara itu Trunoyudo mengungkapkan saat ini laporan tersebut tengah diselidiki untuk membuat kasus dugaan pelecehan seksual menjadi terang.

“Dasar laporan tersebut akan di jadikan landasan Polda Metro Jaya untuk Proses penyelidikan lebih lanjut,” ucap Trunoyudo.
Baca Juga: Jadi Korban Pelecehan Seksual, Finalis Miss Universe Indonesia Lapor Polisi

Sebelumnya diberitakan, Finalis Miss Universe Indonesia 2023 berinisial N, melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polda Metro Jaya, Senin (7/8).


Kuasa Hukum N, Melissa Anggraini mengatakan bahwa dugaan pelecehan seksual terhadap kliennya terjadi pada 1 Agustus 2023 saat dilakukan body checking tanpa sepengetahuan kliennya.

“Peristiwa telah dibenarkan klien kami N. Dimana mereka tanpa sepengetahuan, atau diberita tahu tanpa adanya akses informasi. Tidak ada di dalam roundown, bahkan provicial director tidak diberitahu akan diberikan body checking,” kata Melissa, di Mapolda Metro Jaya, pada Senin (7/8).

Lebih lanjut Melissa mengatakan bahwa hal ini juga terjadi pada korban Miss Universe yang lain dimana harus dilakukan body checking.

“Jadi body checking ini tidak pernah ada di rundown acara, tiba-tiba mereka dihadapkan seolah-olah ditodong harus melakukan body checking dengan cukup membuat klien kami ini terpukul merasa martabatnya dihinakan,” tukas Melissa.

Sementara itu Melissa mengungkapkan pihak yang dilaporkan dalam kasus ini adalah PT Capella Swastika Karya sebagai pihak penyelenggara tersebut.

Dalam hal yang sama, Provinsional Director Jawa Barat, Riski, mengatakan bahwa ada tiga muridnya yang dipaksa untuk membuka bra di depan para penyelenggara.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement