Forumterkininews.id, Jakarta - Polri menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait dengan pelaksanaan rehabilitasi pecandu. Termasuk di dalamnya penanganan penyalahguna, dan korban narkoba. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganannota kesepakatan (MoU) dua pejabat terkait. Keduanya yakni Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto bersama Deputi Rehabilitasi BNN RI Riza Sarasvita. Penandatangan ini sendiri dilaksanakan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7).

Kepala BNN Komjen Pol Petrus R Golose menyampaikan, kerjasama dua lembaga ini perlu dilakukan karena angka prevelensi penyalahguna narkotika yang harus diselamatkan saat ini ada 1,95 pesen.

"Saya rasa rekan-rekan tahu bahwa jumlah penyalahguna yang masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan untuk di kota-kota besar sudah ada di atas angka 70 persen. Kemudian di daerah-daerah mencapai sekitar 50 persen," ujarnya.

Lebih lanjut Petrus menyatakan bahwa jika dibandingkan dengan Amerika Selatan untuk bandar narkoba yang ada di lembaga pemasyarakatan di sana jumlahnya di atas 80 persen, angka tersebut belum ditambah dengan jumlah penyalahguna narkotika.

Kemudian di Panama diketahui baru menyita sebanyak 134 ton kokain. Sementara Kolombia 1.200 ton. Tidak ketinggalan wilayah Ekuador dan Argentina.

"Jadi kalau di Negara lain berupaya memberantas narkoba, begitu juga dengan Bareskrim Polri yang memiliki Direktorat Narkoba di bawah pimpinan Brigjen Pol Krisno. Kemudian juga Kedeputian Pemberantasan BNN RI. Konkretnya kita juga sudah menyita berton-ton metamfetamin," jelas dia.

Oleh karena itu Kepala BNN RI mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiasi Polri bersama BNN RI.
Terkahir, Jenderal bintang tiga ini mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak takut melapor jika ada anggota keluarganya yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Dengan demikian korban dari peredaran narkoba bisa diselamatkan dengan cara rehabilitasi.

"Untuk masyarakat yang anggotanya jadi korban narkoba, silakan lapor. Jangan takut lapor, jangan takut direhabilitasi. Karena ini adalah tugas kita bersama untuk menyelamatkan generasi bangsa," tutupnya.