Mobile Ad
Sekretaris Itjen Kementan Diperiksa Soal Pemerasan SYL, Segini Nilai Hartanya

Kamis, 30 Nov 2023

FTnews, Jakarta - Tim penyidik gabungan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Dittipidkor Bareskrim Polri akan memeriksa Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Tin Latifah di Bareskrim Polri, Kamis (30/11) hari ini.

Pemeriksaan ini penyidik lakukan usai Ketua KPK non aktif Firli Bahuri resmi menjadi tersangka kasus pemerasan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Wadirtipidkor Bareskrim Polri, Kombes Pol Arief Adiharsa membenarkan adanya pemeriksaan terhadap Sekretaris Itjen Kementerian Pertanian tersebut.

“Hari ini ada pemeriksaan saksi Tin Latifa,” kata Arief, kepada wartawan, pada Kamis (30/11).

Lebih lanjut Arief tidak menjelaskan secara detail soal materi penyidikan yang berlangsung hari ini.

Namun ia mengatakan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan berkapasitas sebagai saksi akan dilaksanakan sekitar pukul 10.00 WIB di Ruang Riksa Dittipidkor Bareskrim Polri (Gedung Bareskrim Polri lantai 6).

Melansir dalam laman resmi  https://elhkpn.kpk.go.id, Tin Latifah terakhir membuat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pada 16 Februari 2023.

Tercatat dalam LHKPN tersebut, Tin Latifah memiliki harta kekayaan berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 3.160.000.000. Adapun rinciannya sebagai berikut;

1.Tanah dan bangunan seluas 120 m2/85 m2 di Kab/Kota Bogor, hasil sendiri Rp. 560.000.000.

2. Tanah seluas 172 m2/170 m2 di Kab/Kota, Kota Depok, hasil sendiri Rp. 1.600.000.000.

3. Bangunan seluas 78.15 m2 di Kab/Kota, Kota Surabaya, hasil sendiri Rp. 720.000.000.

4. Tanah seluas 70 m2/45 m2 di Kab/ Kota Banyuwangi, hasil sendiri Rp. 280.000.000.

Tercatat dalam LHKPN, Tin Latifah memiliki harta alat transportasi dan mesin senilai Rp 111.000.000, dengan rincian;

1. Motor, Honda Vario Tahun 2018, hasil sendiri Rp. 7.000.000.

2. Mobil, Daihatsu Ayla, hasil sendiri Rp. 104.000.000.

Kemudian tercatat bahwa Tin Latifah memiliki harta bergerak lainnya sebanyak Rp. 106.900.000, memiliki kas dan setara kas Rp. 1.052.215.823, sehingga sub total hartanya yang tercatat oleh negara Rp 4.430.115.823 atau Rp 4,43 miliar. 

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement