Forumterkininews.id, Jakarta - Sopir Ambulans, Ahmad Syahrul yang membawa jenazah Brigadir J mengaku melihat darah dari kepala hingga tubuh Brigadir J yang berceceran di lantai saat hendak dimasukan ke kantong jenazah.

Hal ini diungkapkan ketika Syahrul hadir dalam sidang pemeriksaan saksi terhadap tiga terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin (7/11).

Awalnya majelis hakim menanyakan apakah Syahrul memegang kepala jasad Brigadir J saat melakukan evakuasi.

"Tadi saudara mengatakan saudara memegang kepala, ada keluar darah?" kata ketua majelis hakim Wahyu Iman Santosa dalam persidangan, Senin (7/11).

"Saat saya angkat saya memegang tangan yang mulia," kata Syahrul.

"Bukan kepala?" ujar Wahyu.

"Tangan yang mulia dua-duanya (kedua tangan dengan posisi telentang)," ucap Syahrul.

Kemudian Syahrul melihat kondisi Brigadir J saat jasadnya akan dimasukan ke dalam kantong jenazah.

"Jadi tangan begini ya oke, dari bawah waktu diangkat kepalanya ngeluarin darah gak?" tanya Wahyu.

"Ada yang mulia (keluar darah dari dekat kepala)," ucap Syahrul.

Terkait hal ini ia tidak dapat memastikan darah yang keluar dari kepala belakang Brigadir J itu apakah itu yang menggenangi lantai. Sebab dari luka di tubuh jasad Brigadir J juga mengeluarkan darah.

"Saya tidak tahu (banyak atau sedikit) darah itu dari badannya atau dari kepala. Itu yang genangan di lantai yang mulia. Karena saya tidak ada di TKP, saya hanya melihat jenazah ditutup masker," kata Syahrul.

Selain itu ia juga mengatakan ke majelis hakim bahwa luka yang ia lihat mengeluarkan darah itu merupakan luka yang berasal dari tembakan.

"Hanya luka tembak, di badan," kata Ahmad.

"Tahu dari mana luka tembak?" tanya Hakim.

"Ada bolongan di dada sebelah kiri kalau tidak salah yang mulia," ucap Ahmad.