Mobile Ad
Sri Mulyani Buka Suara Tentang Program Makan Siang Gratis Paslon 02

Senin, 26 Feb 2024

FTNews - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, akhirnya buka suara tentang program makan siang gratis milik pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.Sri Mulyani memberikan komentarnya saat ia sedang berada di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta untuk membahas RAPBN 2025.“Kan ini nanti masih di dalam program. Kalau detail ya kita lihat dalam pembahasan mengenai pagu indikatif masing-masing kementerian/lembaga,” ungkap Sri Mulyani.Dalam rapat ini, program-program yang baru masuk, seperti program makan siang gratis, juga masuk ke dalam perhitungan. Perhitungan akan memakan waktu beberapa bulan lamanya.“Nanti kita lihat dari existing program dengan apa yang akan masuk baru dan nanti akan dihitung dalam sebulan ke depan,” jelas Sri Mulyani.Penggelaran rapat terkait program presiden selanjutnya setelah adanya keputusan dari KPU.“Bulan depan kita fokusnya lebih kepada pagu indikatif dan program-program prioritas seiring dengan nanti KPU memutuskan siapa pemerintahan nanti yang ofisial,” imbuhnya.

Program Makan Siang Gratis Milik Paslon 02

Pasangan Prabowo-Gibran memang sangat getol mempromosikan salah satu programnya, yaitu program makan siang gratis di sekolah. Selain di sekolahan, mereka juga ingin memberi bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil.Berdasarkan buku Strategi Transformasi Bangsa milik Prabowo, ia merasa angka stunting di Indonesia masih terlalu tinggi di angka 21 persen pada tahun 2022.“(Jika mengidap stunting) sulit mencapai potensi hidup. Sulit mencerna informasi dengan baik. Sulit belajar dan berprestasi di sekolah dan di tempat kerja,” tulisnya di dalam buku.Selain itu, Prabowo juga mengambil contoh dari beberapa negara maju lainnya yang memiliki angka stunting di bawah dari tiga persen. Negara-negara tersebut seperti Norwegia, Swedia, Belanda, Austria, dan Belgia hanya menyentuh angka dua persen angka stuntingnya.Oleh karena itu, Prabowo ingin memberikan makan siang bagi siswa pra-sekolah, SD, SMP, dan SMA, serta pesantren. Hal ini ia ingin lakukan agar dapat mengurangi angka stunting yang ada di Indonesia.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement