Mobile Ad
Tidak Ada Penyesalan, Mario Cs Disebut Sempat Main Gitar dan Cengengesan Saat Diamankan Polisi

Rabu, 08 Mar 2023

Forumterkininews.id, Jakarta - Polda Metro Jaya telah menetapkan MDS (20) dan SLRPL (19) sebagai tersangka, sementara AG (15) menjadi pelaku anak dalam kasus penganiayaan anak pengurus GP Ansor, yang terjadi di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin (20/2) lalu.

Kuasa Hukum ibu rekan David berinisial N, Muannas Alaidid, mengatakan bahwa para tersangka tidak memiliki penyesalan usai menganiaya.

Hal ini dikarenakan ketiganya terlihat bermain gitar dan cengengesan saat diamankan oleh tim kepolisian.

“(Penyesalan) tidak ada. Terbukti setelah para pelaku di bawa ke Polsek menurut saksi kita mereka kedapatan bermain gitar bahkan saat dibawa ke Polres Jaksel pelaku S kedapatan cengegesan di ruang konseling padahal sudah pakai baju tahanan,” kata Muannas, saat diminta keterangan, pada Rabu (8/3).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kelakuan para tersangka tidak jauh berbeda saat melakukan penganiayaan terhadap David.

“Sikap yang tak jauh berbeda saat mereka berada di lokasi kejadian. Ini pengakuan saksi kunci N kepada kami,” ujar Muannas.

Mario Cs Tidak Menyesal Dan Tak Ada Muka Sedih

Seorang wanita berinisial N yang merupakan ibunda rekan David yakni R mengatakan Mario Cs tidak memberikan pertolongan dan tidak tampak sedih melihat David terkapar akibat dianiaya.

“Bahwa saksi N memastikan selain pelaku MDS yang berada di lokasi kejadian yaitu S dan anak AGH. Ketika saksi N tiba di TKP, posisi mereka tidak sedang menolong korban anak D, tidak ada teriakan minta tolong dan tidak ada muka sedih,” kata Kuasa Hukum N, Muannas Alaidid, dalam keterangannya, pada Senin (6/3).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa N mengetahui adanya penganiayaan saat dirinya melihat dari balkon rumahnya dan memberhentikan aksi brutal tersebut.

“Bahwa kami memastikan teriakan itu berasal dari saksi N yang melihat dari balkon lantai 2 rumahnya, dimana ada 1  orang tergeletak dijalan dan 1 orang lainnya berdiri tegap, reflek kemudian langsung berteriak ‘Woi Stop!’,”  ucap Muannas.

Selanjutnya saksi N langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk melihat peristiwa tersebut.

“Setelah melihat, saksi N berlari turun dari balkon lantai 2 rumahnya, yang ternyata diikuti suaminya R menuju lokasi kejadian. Kemudian saksi N kaget ternyata orang yang tergeletak itu adalah teman anaknya,” ujar Muannas.

Kemudian saksi N langsung menghubungi RS Medika Permata Hijau untuk mengevakuasi korban dan meminta Satpam Komplek menghubungi Polsek Pesanggarahan, Jakarta Selatan untuk mengamankan pelaku.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement