Mobile Ad
Waduh! Jakarta Rugi Rp2,1 Triliun Gegara Banjir

Kamis, 30 Mei 2024

FTNews- DKI Jakarta dilaporkan menelan kerugian hingga Rp2,1 triliun akibat bencana banjir. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, hal itu berdasarkan peta perkiraan luasan banjir.

"Dari peta perkiraan luasan banjir, pada kondisi sekarang dapat dilaporkan bahwa dampak banjir di Jakarta menimbulkan kerugian hingga Rp2,1 triliun," ujar Isnawa, Kamis (30/5).

Dalam penyampaiannya, Isnawa menambahkan bahwa ancaman terbesar dari perubahan iklim ke depan adalah penurunan permukaan tanah. Yang pada akhirnya menyebabkan banjir.

"Di Jakarta, penurunan permukaan tanah terindikasi sejak 1997. Dan laju penurunan terbesar mencapai 0,2 meter per tahun. Akibat penurunan brukat tanah ini adalah kejadian banjir di Jakarta," paparnya.

Untuk mengatasi itu, lanjut Isnawa, Pemprov DKI membangun ketangguhan infrastruktur agar terhindar dari bahaya semakin turunnya permukaan tanah. Kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim, serta curah hujan tinggi hingga banjir kiriman. Di aliran sungai yang melewati sejumlah pemukiman di Jakarta

Selain itu, Jakarta, lanjutnya, merupakan rumah bagi 11 juta penduduk yang memang memicu ekstraksi air tanah dan pembangunan besar-besaran.

Sehingga, hal ini mengindikasikan perlunya tindakan konkret untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim. Dan aksi iklim untuk mengatasi resiko bencana di masa depan.

Upaya Mitigasi


Isnawa juga memaparkan, bahwa Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk melakukan mitigasi bencana banjir.

Antara lain dengan normalisasi sungai, membuka ruang terbuka hijau, dan memetakan titik rawan banjir yang ada. Hingga menerjunkan alat berat untuk melakukan kegiatan berkaitan dengan upaya mitigasi.

"Untuk mengatasi bahaya iklim dan kompleksnya permasalahan tersebut, Jakarta saat ini tengah merumuskan kebijakan dengan visi terwujudnya Jakarta yang tangguh dan berketahanan terhadap bencana serta perubahan iklim," paparnya.

Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga berupaya meningkatkan pengelolaan sampah dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Guna empercepat implementasi nilai ekonomi karbon, dan menerapkan kota hijau sebagai bagian dari sister city.

Juga terus mendorong perkuatan kelembagaan perubahan iklim, serta mewujudkan kerja sama antardaerah dalam menjaga ketahanan pangan.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement