Mobile Ad
Waspada! Pelaku Penipuan Beraksi Saat Waktu Pikiran Korban Lengah

Jumat, 07 Jul 2023

Forumterkininews.id, Jakarta - Polisi mengungkapkan bahwa pelaku penipuan dalam melancarkan aksinya memiliki modus yang sama dan waktu tertentu untuk mempermudah mengelabui para korban.

Panit 1 Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ipda Satrio mengatakan bahwa dalam praktinya, pelaku penipuan menggunakan modus yang sama sehingga mempermudah mendapatkan korban.

“Praktik penipuan modusnya sebenarnya itu-itu saja. Hanya dia berganti model. Saat tiket, dia tiket. Saat ada modus yang lain, dia akan menggunakan hal yang sama, sesuatu yang mudah didapat,” ucap Satrio, di Ballroom Hotel Diradja, pada Jumat (7/7).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa para pelaku akan melancarkan aksinya pada waktu tertentu. Hal ini biasanya pada jam bangun dan menjelang tidur.

“Biasanya pelaku mengirimkan pada saat di waktu tertentu. Contohnya biasanya kalau saya sudah melakukan BAP kapan terjadinya ya, itu biasanya jam 19.00 WIB, terus menjelang tidur sekitar jam 23.00 WIB, atau pagi pada saat dia bangun pagi jam 07.00 sampai 08.00 WIB,” ungkap Satrio.

Sementara itu ia menyebutkan bahwa pelaku akan melancarkan aksi penipuan disaat calon korban lengah, sehingga akan mempermudah mengelabui korban.

“Pelaku mengirimkan di saat kita lengah secara pikiran. Kita belum fresh, kita membuka HP itu tadi, akhirnya kita ikut saja. Ikuti sumber informasi dari penyelenggara (pelaku) dari tiket dan lain sebagainya,” papar Satrio.

Kemudian dalam hal ini ia mengimbau kepada masyarakat agar segera melapor jika ada kecurigaan mengenai penipuan untuk mempermudah mengusut kasus tersebut.

“Kalau ada kecurigaan, laporkan kepada pihak berwenang. Dalam hal ini mungkin ada fungsi pencegahan, tapi polisi ini lebih kepada bergerak bila ada laporan biasanya,” tukas Satrio.

Selain itu ia meminta agar masyarakat selalu waspada jika menerima pesan dari seorang yang tidak dikenal untuk mencegah terjadinya tindak pidana penipuan.

“Kesimpulannya kita harus waspada bila menerima SMS, kabar, dari nomor atau website, link tertentu, yang tidak kita kenal. Paket juga kita harus paham ini, kita kirim nggak. Kalau iya, siapa yang biasanya menggunakan nomor kita membeli paket,” ungkap Satrio.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement