Mobile Ad
Waspada Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran

Jumat, 15 Mar 2024

FTNews- Menjelang Lebaran, tradisi menukar uang adalah hal yang kerap dijumpai. Sayangnya, momentum ini kerap dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi jahatnya. Salah satunya adalah dengan peredaran uang palsu.

Demi menghindari hal ini, anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin mengingatkan publik untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Lebaran 2024.

"Untuk itu, kita harus mewaspadai hal tersebut. Apalagi motifnya semakin canggih. Ada uang yang dimutilasi, ada juga uang kena cat ulang sehingga menyerupai pecahan uang tertentu,"ujar Puteri dalam keterangannya, Jumat (15/3).

"Khususnya pada pecahan uang rupiah baru yang sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan dengan baik," sambungnya.

Puteri memaparkan, bahwa rasio uang palsu yang beredar mengalami penurunan menjadi 3 lembar uang palsu. Dari 1 juta lembar uang asli yang beredar per Semester I-2022.

"Tiga tahun lalu, rasionya masih 9 lembar uang palsu dari 1 juta uang asli yang beredar. Meski rasionya turun, tapi justru uang palsu semakin mirip uang asli karena pembuatannya menggunakan alat-alat yang canggih,"paparnya.

Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komaruddin.

Sehingga ia mengingatkan banyak pihak untuk terus meningkatkan upaya edukasi terkait ciri-ciri uang palsu.

"Untuk itu, kami ingatkan supaya bisa terus meningkatkan upaya edukasi terkait ciri-ciri keaslian uang Rupiah sebagai langkah preventif. Selain itu, perlu adanya peningkatan operasi dan upaya penindakan. Yang bekerjasama dengan berbagai aparat yang berwenang," tandas Puteri.
Mudahkan Penukaran Uang

Puteri  juga mengingatkan Bank Indonesia (BI) untuk terus mempermudah akses penukaran uang. Utamanya, dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tata cara dan mekanisme untuk penukaran uang tersebut.

Ilustrasi uang. Foto: istimewa

"Terutama mengenai lokasi penukaran uang tersebut. Supaya masyarakat lebih memilih untuk menukar di tempat penukaran resmi dibandingkan jasa penukaran yang sering ditemui di pinggir jalan yang rawan pemalsuan," terangnya.

Ia pun berharap BI bisa menambah dan memperluas lokasi penukaran uang. Ini penting guna mempermudah masyarakat untuk menjangkaunya.

"Tahun ini memang sudah ada penambahan lokasi penukaran dibanding tahun sebelumnya yang masih berjumlah 5.066 titik. Karenanya, kami harap bisa terus diperluas. Terutama pada lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat,"pungkasnya.

Topik Terkait:

Advertisement

Advertisement