Legenda dan Mantan Pelatih PSMS Medan, Suharto AD Meninggal Dunia
Olahraga

Kabar duka hadir dari dunia sepak bola Sumatra Utara. Legenda PSMS dan juga mantan pelatih PSMS Medan, Suharto AD meninggal dunia pada Sabtu (23/5/2025) pukul 14.25 WIB.
Kabar duka tersebut hadir dan beredar di sejumlah grup WhatsApp dan dibenarkan pihak keluarga almarhum.
Suharto AD meninggal di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan setelah berjuang melawan penyakitnya.
Baca Juga: Penerima Perdana Transplantasi Ginjal Babi Meninggal Dunia
Diketahui Suharto menderita stroke sejak akhir tahun 2023 lalu. Dia juga sebelumnya menderita beberapa Riwayat penyakit lainnya.
Sempat Beberapa Kali Dilarikan ke Rumah Sakit
Ungkapan bela sungkawa atas meninggalnya legenda Suharto AD beredar di sejumlah media sosial. [Instagram]
Baca Juga: Profil Habib Ali Zaenal Abidin, Mantan Wakil Wali Kota Tegal yang Meninggal di Madinah
Suharto beberapa kali harus dilarikan ke rumah sakit. Saat terakhir kali bersua dengan para jurnalis, Suharto AD sempat menyampaikan harapannya kemabali ke lapangan hijau.
"Doakan saya cepat sembuh. Saya ingin segera kembali ke lapangan," kata Suharto di atas kursi roda saat itu.
Sejak masih bermain Suharto adalah striker andalan di PSMS dan PON Sumut. Bahkan pria kelahiran Rambung Sialang, Sergai ini yang terakhir kali membawa Sumut meraih medali emas cabang sepak bola PON lewat golnya pada tahun 1989.
Aktif di Dunia Kepelatihan
Sebelum meninggal dunia, mantan pemain PSMS Suharto AD juga aktif di dunia kepelatihan dengan melatih sejumlah klub sepakbola. [Instagram]
Di dunia kepelatihan, Suharto kerap bolak balik dipercaya menangani PSMS di beberapa musim berbeda.
Mulanya di Piala Caltex 1995 bersama PSMS. Kemudian di Liga Indonesia 1996-1997 sebagai pelatih muda yang baru pensiun dari pemain.
Suharto kembali lagi ke PSMS tahun 2010/2011 menggantikan Rudi Keltjes, dan 2012/2013 menggantikan Raja Isa.
Sayangnya PSMS degradasi dari ISL di tahun 2012/2013 itu.
Suharto kembali lagi dipercaya membesut PSMS di Piala Kemerdekaan 2015. Hasilnya PSMS berhasil menjadi juara.
Itu menjadi prestasi terbaik Suharto di PSMS. Terakhir dia di PSMS saat menjadi asisten dari Peter Butler di Liga 1 2018.
Suharto juga sempat menangani PS TNI di Liga 1.Selanjutnya Suharto melalang buana di kompetisi Liga 3. Dia membesut Bhinneka FC di babak regional Sumatra Liga 3 2019. Tapi Bhinneka gagal ketika itu.
Kemudian Suharto sempat dipercaya menangani PON Sumut 2020. Namun sebulan sebelum keberangkatan dia didepak.
Di Liga 3 tahun 2021-2022 ini, Suharto awalnya menangani tim pendatang baru, Batubara Bisa FC.
Sayangnya gagal di babak penyisihan grup. Suharto kemudian dipercaya menangani Karo United yang melakukan pergantian pelatih jelang babak 64 Besar nasional.
Hasilnya Karo United dibawanya juara Liga 3 nasional tahun 2022. Di Liga 2 2022/2023, Suharto membawa tim tersebut peringkat 2 klasemen grup Barat.
Namun saat itu kompetisi hanya berjalan separuh musim karena tragedi Kanjuruhan. Kemudian di musim 2023/2024, Karo United berganti nama menjadi Sada Sumut dan Suharto masih dipercaya sebagai pelatih kepala.
Sayangnya selama separuh musim, Sada Sumut berada di peringkat 5 klasemen. Suharto kemudian berpisah dengan Sada Sumut FC.