Maell Lee Turun ke Aceh Tamiang, Akui Sedih Tak Bisa Lama Bantu Korban Banjir
Kreator konten Maell Lee bersama pengusaha Putra Siregar turun langsung ke Kabupaten Aceh Tamiang untuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor. Hal ini diketahui melalui unggahan terbaru di akun Instagram pribadi Maell Lee, @maell_lee.
Dalam unggahan tersebut, pria yang dijuluki Preman Terkuat di Bumi itu membagikan momen perjalanannya di lokasi bencana. Tampak rumah-rumah rusak parah dan kondisi jalan yang digenangi air, sehingga menyulitkan proses distribusi bantuan.
Meski demikian, Maell Lee menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa berlama-lama berada di lokasi akibat keterbatasan waktu.
Baca Juga: Aksi Peduli! 5 Artis Ini Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
“Aceh Tamiang, pengennya kita lama di sana membantu kalian, tapi apa daya waktu kita terbatas karena satu dan lain hal. Maka dari itu kita izin putar balik,” tulis Maell Lee, yang dikutip Senin (8/12/2025).
Suami Anggita Oktaviani tersebut juga mendoakan masyarakat Aceh Tamiang agar tetap kuat dan segera pulih dari musibah yang menimpa mereka.
Baca Juga: Prabowo Tunjuk KSAD Maruli Simanjuntak Jadi Satgas Percepatan Perbaikan Infrastruktur
“Semoga kalian sehat selalu, selalu dalam lindungan Allah, lekas kembali dapat bantuan, dan semoga musibah yang terjadi diganti dengan rezeki yang lebih besar. Aamiin,” lanjutnya.
Aceh Tamiang menjadi salah satu daerah paling sulit dijangkau setelah banjir menerjang.
Ia turut mengucapkan terima kasih kepada Putra Siregar sebagai donatur utama dalam aksi kemanusiaan itu, serta para relawan dan influencer yang ikut membantu.
“Terima kasih banyak untuk Bang Putra Siregar dan PS Store yang sudah menjadi peran utama dalam membantu Aceh Tamiang,” ujarnya.
Berdasarkan data terbaru BNPB per 7 Desember 2025, korban meninggal akibat banjir bandang di Aceh Tamiang mencapai 57 orang. Sebanyak 23 orang masih dinyatakan hilang, 18 orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 262.000 warga terpaksa mengungsi.
Kerusakan infrastruktur juga cukup parah. Sebanyak 2.262 rumah rusak, dan bencana melanda 12 kecamatan di Aceh Tamiang. Beberapa wilayah, seperti Desa Sekumur, dilaporkan hilang tersapu banjir.
Hampir 95 persen wilayah terdampak mengalami kerusakan akses dan infrastruktur, termasuk jalur utama di perbatasan Sumatera–Aceh Tamiang yang terputus total.
Hingga kini, pemerintah pusat dan daerah melalui BNPB dan BPBD masih melakukan penanganan darurat, mulai dari operasi pencarian korban, distribusi logistik, hingga pemulihan akses jalan dan komunikasi.