Peran Perempuan Sangat Sentral di Tengah Maraknya Intoleransi Anak

Forumterkininews.id, Jakarta – Maraknya konflik sosial belakangan ini serta krisis akhlak di kalangan generasi muda, tak bisa dimungkiri dimulai dari rapuhnya pendidikan dalam rumah tangga sebagai institusi pertama pendidikan.

Aktivis perempuan, Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, MA., menilai aksi kekerasan yang dilakukan anak dan remaja yang akhir-akhir ini sudah sangat meresahkan. Untuk itulah peran perempuan menjadi sangat krusial dalam membentuk karakter dan pribadi anak yang toleran serta anti kekerasan.

“Sesuai dengan tema International Women’s Day tahun 2023 ini, yaitu embrace equity (merangkul kesetaraan), perempuan harus sadar bagaimana mempraktekan keadilan khususnya keadilan gender. Jangan membiarkan ada perilaku diskriminatif, eksploitatif dan kekerasan sekecil apapun untuk alasan apapun. Kata kuncinya, speak up,” ujar Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, MA di Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Dirinya melanjutkan, sejatinya tanggung jawab melahirkan dan membentuk generasi yang berakhlak dan anti kekerasan bukanlah tugas perempuan semata. Namun kaum laki-laki juga harus menjadi benteng dalam membangun karakter anak melalui pendidikan dalam rumah tangga.

“Bukan hanya perempuan, laki-laki juga harus jadi benteng. Jadi diajarkan mulai dari keluarga, dari hal-hal yang kecil-kecil dan biasa dianggap cuma sepele, justru itu yang sepele itu berpengaruh dalam benak seseorang akhirnya menjadi sebuah karakter. Jadi kaca kuncinya itu adalah teladan,” kata Profesor Riset bidang Lektur Keagamaan LIPI ini.

Menurutnya, tidak bisa dimungkiri bahwa peran perempuan khususnya ibu selalu dianggap tokoh krusial dalam pembentukan karakter anak dan disebut sebagai sekolah pertama (madrasatul ula) bagi anak. Namun, kerjasama orang tua dalam membentuk karakter anak merupakan bagian dari amanah Tuhan kepada umatnya.

Ia juga mengemukakan banyak faktor yang dapat memengaruhi lemahnya pendidikan karakter anak. Sehingga, parenting yang baik menjadi solusi dan jalan keluar mencegah masuknya pengaruh budaya kekerasan di lingkungan anak dan remaja.

BACA JUGA:   Jabatan Gubernur Berakhir, Anies: Terima Kasih Warga Jakarta Sudah jadi Bagian dari Kemajuan Kota Ini

“Parenting itu penting, bagaimana mengajarkan anak kita untuk cerdas, menjadi bapak, menjadi ibu yang baik itu nggak taken for granted, tapi harus melalui sebuah pendidikan gitu loh,” imbuhnya.

Menurutnya, upaya pencegahan menjadi jalan terbaik dengan menyadarkan masyarakat pentingnya tidak takut terhadap perbedaan. Juga perlunya pendidikan perdamaian yang bisa di mulai dari lingkungan rumah tangga, sekolah hingga lingkungan masyarakat. Upaya pencegahan menjadi jauh lebih penting daripada mengadili atau menghakimi.

Untuk itu, ia mendorong khususnya kaum perempuan agar bisa berdaya menyuarakan perdamaian di seluruh lingkup kehidupan.

 

Artikel Terkait