Masuk Pancaroba, Penyakit Ini Intai Anak-anak

FTNews – Musim pancaroba membuat tubuh anak rentan terserang penyakit. Perubahan cuaca dan suhu memang kerap membuat daya tahan tubuh lemah. Beberapa penyakit berikut rentan menyerang anak-anak apalagi jika kekurangan vitamin D.

Konsultan Emergensi dan Rawat Intensif Anak dr Yogi Prawira mengatakan, perubahan cuaca dan suhu saat pancaroba terkadang ekstrem.

“Panas tiba-tiba hujan. Saat perubahan suhu ekstrem, menjadi kondisi ideal virus, bakteri dan parasit berkembangbiak,” katanya dalam live YouTube KBR, di Jakarta, Kamis (29/2).

Dalam diskusi Ruang Publik bertema Mewaspadai Penyakit Musim Pancaroba pada Anak, ia pun mengingatkan orang tua untuk jeli menjaga kesehatan buah hati.

Meski begitu, kecenderungan orang tua yang meminta anak hanya berada di dalam ruangan pun tidak melulu baik. Pasalnya anak-anak butuh paparan udara segar dan sinar matahari.

Menurut beberapa penelitian ada hubungan kadar vitamin D dengan daya tahan tubuh. Penelitian khusus terhadap anak-anak Indonesia menunjukkan 50 persennya kekurangan vitamin D.

“Vitamin ini penting menekan proses peradangan saat tubuh terinfeksi,” imbuhnya.

Kondisi cuaca tak menentu, perkembangbiakan virus dan bakteri serta daya tahan tubuh lemah menjadi kombinasi penyebab anak lebih mudah sakit. Terutama penyakit infeksi.

Waspadai leptospirosis. Foto: Alodokter

Penyakit Serang Anak

Dokter Yogi menguraikan sejumlah penyakit yang mengintai anak saat peralihan musim. Penyakit yang melewati saluran pernafasan antara lain batuk dan pilek.

Kemudian penyakit yang berkaitan saluran cerna, seperti sakit perut, muntah dan diare. Berikutnya demam.

Menurutnya suhu normal anak antara 36,5-37,5 derajat Celcius. Sehingga saat suhu sudah di atas 38 tergolong demam.

“Kadang gejala demam bisa membuat orangtua panik. Padahal demam adalah reaksi tubuh yang sedang melawan infeksi yang masuk. Jangan panik dan tetap rasional,” paparnya.

BACA JUGA:   Girls, Ini Tips Hilangkan Nyeri Berlebihan saat Haid

Namun perhatikan tanda-tanda bahaya pada tubuh anak agar segera mendapatkan pemeriksaan dan perawatan medis.

Misalnya perilaku anak berubah. Waktu tidur siang lama berbeda dari biasanya. Tidak nafsu makan. Perhatikan nafas dengan memegang dada dan perut anak selama 60 detik. Jika naik turun nafas lebih dari 50-60 kali segeralah ke dokter.

“Nafas anak kurang nyaman. Cuping hidung kembang kempis. Pantau leher dan tulang dada, jika cekung tandanya sesak,” ungkapnya.

Berikutnya perhatikan warna kulit telapak tangan anak. Bandingkan dengan telapak tangan orang tua. Jika pucat atau kuning tanda bahaya.

Sementara itu, anak-anak korban banjir juga perlu mewaspadai penyakit yang hewan pengerat seperti tikus tularkan. Selain itu juga waspadai demam berdarah dengue (DBD).

Artikel Terkait