Melangitkan Doa Lewat Tarawih ke-23 di Masjid Istiqlal Jakarta

FTNews – Gema suara azan terdengar di langit-langit Masjid Istiqlal, di Jalan Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) malam. Menandakan waktu Salat Isya dan Tarawih sudah tiba.

Ratusan Orang terlihat mulai memadati deretan shaf dengan karpet merah maroon di ruang salat utama lantai dua masjid.

Terdengar begitu khusyuk, kala lantunan ayat suci Al-quran mulai terdengar dari suara imam salat lewat pengeras suara. Yang kemudian disambut suara jemaah masjid dengan takbir serentak “Allahu Akbar”.

(Dok: Aryo Vallentino)

Di Masjid Istiqlal sendiri Salat Tarawih terdiri dari 20 rakaat ditambah 3 rakaat Salat Witir.  Sekitar pukul 21.00 WIB, salat pun selesai. Usai mengucap salam di tahiyat akhir salat, jemaah terlihat saling bersalaman dengan jemaah lain di kiri dan kanan.

Ada suasana  batin yang berbeda dari salat-salat di malam sebelumnya. Rupanya, karena malam ini adalah malam ke-23 atau tepatnya 10 hari terakhir bulan Ramadan. Dimana setiap orang menantikan datangnya momen Lailatul Qadar.

Yang kata Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Surat Al-Qadr ayat 3 disebutkan bahwa Lailatul Qadr adalah malam terbaik daripada seribu bulan.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ


Artinya: Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan (QS : Al-Qadr ayat :3).

Lantunan doa beserta ayat suci Al-quran masih mengalun seisi masjid. Tak sedikit dari mereka nampak meneteskan air mata. Rasanya, ada ribuan doa melangit di masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

Malam ini, Istiqlal seolah menjadi saksi dari bait-bait doa ribuan jemaah yang hadir. Mereka yang dengan khusuknya bersujud, bertasbih, dan berserah diri kepada sang Maha segala-galanya Allah Azza Wa Jalla.

Lebih Ramai

Di 10 hari terakhir Ramadan, suasana masjid menjadi jauh lebih ramai. Bahkan shaf wanita terlihat penuh hingga ke area pintu kedatangan lantai dua.

BACA JUGA:   Hari Ini, BLACKPINK Rilis Penuh Album "Born Pink"

Menurut salah satu petugas masjid, kondisi ini memang kerap terjadi di momen menjelang akhir bulan Ramadan setiap tahunnya.

“Lebih banyak dari biasanya memang. 10 hari terakhir seperti sekarang ini misalnya, tadi buka puasa juga ramai sekali Alhamdulillah,”ujar Halimah, (38) yang bertugas mengatur barisan salat di shaf wanita.

(Dok: Sarah F)

Jemaah yang hadir dalam Salat Tarawih pun tak hanya datang dari Jakarta. Namun sejumlah kota besar Indonesia.

Kata Halimah, mereka biasanya memang datang untuk iktikaf di masjid.

“Memang mereka (jemaah) biasanya karena iktikaf juga di sini,”jelasnya.

Seperti Neti misalnya, yang datang dari Gowa, Sulawesi Selatan bersama keluarganya.

“Kami datang kemarin hari Senin, rencananya sampai hari Minggu besok di Jakarta. Ya memang mau salat di sini,”sebutnya.

Wanita 52 tahun ini mengaku, ia bersama 4 orang anggota keluarganya datang jauh-jauh dari Sulawesi untuk ikut melantunkan doa di 10  hari terakhir Ramadan di Masjid Istiqlal.

Selain ingin mencari momen Lailatul Qadar, ini adalah agenda rutin Neti dan keluarga saat bulan Ramadan.

“Kebetulan anak ada yang sudah berkeluarga dan tinggal di sini. Jadi setiap bulan puasa kami datang. Khususnya sih mau salat di Masjid Istiqlal ini. Berdoanya semoga ikut merasakan Lailatul Qadar,”ungkapnya.

Artikel Terkait