Forumterkininews.id, Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan dia hal pada anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, RRT, Afrika Selatan).ÂÂ
Menlu Retno menyampaikan pernyataan secara virtual pada pertemuan para Menlu negara-negara BRICS
“Jika tren ini terus berlanjut, negara berkembang yang akan paling dirugikan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki tatanan global yang tidak sehat ini. Dan BRICS berpotensi menjadi kekukatan yang positif untuk itu,†kata Retno.
Dia menyampaikan dua hal yang perlu didorong oleh BRICS. Pertama, memperjuangkan hak pembangunan setiap negara.
“Kita semua ingin memberikan kesejahteraan bagi rakyat dan menjadi negara maju. Tapi kita tidak dapat melakukannya jika hak atas pembangunan terus dilanggar,†ujarnya.
Sejarah mencatat negara berkembang banyak mengalami ketidakadilan ekonomi.ÂÂ
Negara-negara Global South berhak untuk menjadi bagian dari rantai pasok global dan bebas dari diskriminasi perdagangan dan perangkap utang.
Isu ini juga telah diangkat oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan KTT G7 Outreach di Hiroshima beberapa waktu lalu.
“Saya harap BRICS dapat ikut mendukung upaya ini dan tidak menjadi bagian dari ketidakadilan ekonomi,†kata Retno.
Kedua, memperkuat multilateralisme. Agar dapat berfungsi dengan baik, multilateralisme harus infklusif dan sesuai denga tujuan. Untuk itu, tata kelola global perlu diperkuat dan direformasi.
“Reformasi tersebut harus mempertimbangkan suara dan kepentingan negara-negaraÂÂ
berkembang. BRICS dapat menjadi katalis untuk reformasi ini,†kata Retno.
Dia mengapresiasi inisiatif BRICS membentuk Bank Pembangunan Baru yang menghadirkan perspektif segar dalam sistem keuangan global yang sudah kadaluwarsa.