Menparekraf Ingin Tekan Angka Kecelakaan Kapal di Labuan Bajo

FTNews – Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan salah satu destinasi pariwisata favorit bagi masyarakat lokal Indonesia, maupun mancanegara. Salah satu transportasi yang digunakan untuk berwisata di destinasi ini adalah kapal. Namun, terdapat satu permasalahan dalam transportasi ini, yaitu angka kecelakaan kapal di Labuan Bajo cukup mengkhawatirkan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berminat untuk menekan angka kecelakaan tersebut. Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa akan ada penegakan regulasi dan standarisasi keselamatan kapal wisata di Labuan Bajo nanti.

Kemenparekraf juga akan bekerja sama dengan instansi yang terkait, seperti Kementerian Perhubungan dan otoritas maritim. Hal ini untuk memastikan para penyedia jasa transportasi kapal mentaati regulasi dan standar keselamatan yang berlaku. “Saya garis bawahi. Ini (kecelakaan kapal) tidak boleh terjadi lagi insiden serupa yang mengancam keselamatan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara di Indonesia,” jelas Menparekraf di acara The Weekly Brief With Sandi Uno, Senin (6/5).

Pada hari Kamis (2/5), sebuah kapal pinisi bernama Sea Safari VII mengalami kecelakaan. Kapal yang bermuatan 33 penumpang ini terbakar saat berlayar di perairan Pulau Penga, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT.

Kapal ini sebenarnya berlayar dengan Surat Persetujuan Berlayar yang Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) keluarkan. Namun, penyebab dari kebakaran ini masih dalam proses investigasi pihak yang berwenang.

Bukan Kali Pertama

Kapal-kapal wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Foto: canva

Kecelakaan kapal di Labuan Bajo ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi dalam kawasan pariwisata ini. Pada Agustus 2023, kapal wisata KM Duta Samota yang mengangkut 37 wisatawan karam setelah menabrak karang. Sebelumnya di bulan Juli, kapal pinisi yang mengangkut 13 wisatawan, mengalami patah kemudi. Masih terdapat berbagai kecelakaan yang terjadi pada moda transportasi air di Labuan Bajo ini.

BACA JUGA:   Ratusan Warga Labusel Sumut Bakal Nyoblos di Rohil, Begini Ceritanya

Untuk mencegah kejadian ini terus bertambah, Sandiaga mendorong kampanye keselamatan kapal wisata untuk terus berlanjut. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran terkait kriteria keselamatan yang harus dipenuhi oleh operator kapal wisata. Juga, kesadaran akan pentingnya mematuhi aturan-aturan keselamatan.

“Jadi, walaupun di luar situasi cuaca, kami akan terus mendorong kampanye keselamatan kapal wisata. Kriteria keselamatan yang harus dipenuhi dengan lintas lembaga seperti KNKT, juga TNI AL,” ungkap mantan Wakil Gubernur Jakarta ini.

Ia juga mengimbau para pemilik kapal agar selalu menerapkan aspek dan standar CHSE. CHSE adalah sertifikasi SNI yang berfungsi untuk jaminan bagi para wisatawan dan masyarakat. Mengenai produk dan pelayanan yang pihak pelaku pariwisata berikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Selain itu, Menparekraf Sandiaga Uno juga mengimbau para pelaku pariwisata untuk mematuhi semua peraturan yang ada. Juga, menyiapkan sistem dan semua fasilitas darurat di kapal.

Artikel Terkait