Forumterkininews.id, Yangon – Pasukan pemerintah Myanmar menyerbu sebuah desa kecil di barat laut negara itu Selasa, (8/12).
Melansir AP, seorang saksi mata mengatakan, ketika datang pasukan mengumpulkan warga sipil. Selanjutnya para tentara mengikat tangan warga, kemudian membakarnya hidup-hidup. Hal ini dilakukan sebagai pembalasan atas serangan terhadap konvoi militer beberapa waktu lalu.
Sebuah video setelah serangan hari Selasa juga menunjukkan tubuh hangus dari 11 korban, beberapa diyakini remaja, berbaring melingkar di tengah sisa-sisa gubuk di desa Done Taw di wilayah Sagaing.
Merespon hal itu, Human Rights Watch menyerukan komunitas internasional untuk memastikan komandan yang memberi perintah serangan, dimasukkan ke daftar para pelanggar HAM.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan keprihatinan mendalam dan mengutuk keras aksi pembunuhan kejam itu. Dari laporan yang diterima, diantara korban tewas, lima diantaranya adalah anak anak.
Dujarric mengingatkan otoritas militer Myanmar akan kewajiban mereka di bawah hukum internasional untuk memastikan keselamatan dan perlindungan warga sipil. Dia juga meminta mereka yang bertanggung jawab atas tindakan keji ini untuk dimintai pertanggungjawaban.
Pembunuhan di Done Taw dikecam oleh Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar (NUG) yang telah memantapkan dirinya sebagai pemerintahan alternatif negara itu menggantikan pemerintah militer. Juru bicara (NUG) Dr. Sasa mengatakan tindakan militer Myanmar sudah seperti ISIS.
“Kebrutalan, kebiadaban, dan kekejaman ini menunjukkan kebobrokan pemerintahan junta militer. Junta tidak pernah berniat mengurangi aksi kekerasan mereka,” kata Sasa.
