Militer Myanmar Bantah Serangan Udara Mematikan di Sekolah

Forumterkininews.id, Naypyidaw - Pemerintah militer Myanmar membantah laporan bahwa mereka melakukan serangan udara terhadap sebuah sekolah di wilayah utara-tengah negara itu yang menewaskan sedikitnya tujuh anak.

Mayor Jenderal Zaw Min Tun, juru bicara dewan militer yang berkuasa, memberikan bantahan itu pada konferensi pers di Naypyidaw pada Rabu, (21/9).

Menurutnya, peristiwa itu terjadi ketika tentara pergi memeriksa informasi bahwa ada anggota Angkatan Pertahanan Rakyat anti-pemerintah bersenjata. Dia mengatakan anggota kelompok bersenjata menggiring penduduk desa ke biara sebelum penembakan.

“Mereka memaksa orang-orang untuk tinggal di bawah bangunan utama biara. Dan kemudian mereka mulai menembaki pasukan keamanan sambil menggunakan penduduk desa sebagai tameng manusia. Tentara membalas mereka,” kata Zaw Min Tun.

Dia juga menuduh laporan serangan terhadap sekolah itu dibuat menjelang pertemuan tahunan Majelis Umum PBB. Di mana krisis kekerasan Myanmar akan diperdebatkan.

Akan tetapi, seorang saksi mata mengatakan kepada The Associated Press dan media lain bahwa dua helikopter menembakkan senapan mesin dan senjata ke sebuah sekolah di sebuah biara Buddha di desa Let Yet Kone. Dimana di sekolah itu ada 240 siswa dari taman kanak-kanak hingga kelas 8 yang diajar oleh sekitar 20 guru sukarelawan.

Seorang administrator sekolah mengatakan bahwa setelah sekitar satu jam penembakan terus menerus, sekitar 80 tentara menyerbu masuk ke halaman biara, menembakkan senjata mereka.

Administrator, yang menggunakan nama samaran Mar Mar, mengatakan sekitar 30 anak terluka. Kemudian 20 diantaranya dibawa pergi oleh tentara bersama dengan tiga guru.

“Apa yang dikatakan Zaw Min Tun pada konferensi pers adalah kata-kata yang berlawanan dengan kebenaran. Mengajar siswa setiap hari adalah tugas kami. Tidak ada yang memaksa kami masuk ke vihara dan tidak ada kelompok bersenjata di desa itu,”tegas Mar Mar melalui telepon.

Artikel Terkait