FTNews- Minimnya akses bantuan yang masuk ke wilayah Palestina, membuat derita warga Gaza makin bertambah. Terbaru, laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut warga Gaza kini hanya bisa minum air limbah dan makan pakan ternak.
“Beberapa warga Gaza kini hanya bisa minum air limbah dan makan pakan ternak. Kami memohon peningkatan akses bantuan segera ke wilayah yang terkepung,”kata Direktur Regional WHO, Hanan Balkhy, dikutip CNA, Rabu (5/6).
Dalam pernyataannya, Hanan juga memperingatkan bahwa perang antara Israel dan Hamas berdampak besar pada layanan kesehatan di wilayah yang lebih luas.
“Dan dampaknya terhadap anak-anak akan memiliki dampak jangka panjang yang parah. Anak-anak hampir tidak bisa makan, sementara truk-truk berdiri di luar Rafah,”tandasnya.
Badan kemanusiaan PBB OCHA pada hari Selasa mengatakan kendala akses terus melemahkan penyampaian bantuan kemanusiaan. Untuk menyelamatkan jiwa di seluruh Gaza, dan kondisinya semakin memburuk pada bulan Mei.
Aliran bantuan sebagian besar masuk melalui persimpangan Kerem Shalom dengan Israel. Ketidakamanan yang terkait dengan pertempuran dan pemboman, serta jalanan yang penuh puing-puing, juga menghambat distribusi bantuan.
Butuh Akses Tambahan
Balkhy, yang mulai menjabat pada bulan Februari, mengatakan Gaza membutuhkan “perdamaian, perdamaian, perdamaianâ€, ditambah peningkatan akses bantuan melalui darat.
Setelah kunjungan baru-baru ini ke penyeberangan Rafah dari Mesir ke Jalur Gaza selatan, ia mendesak Israel untuk membuka perbatasan tersebut.
Balkhy menyuarakan rasa frustrasinya atas pemblokiran peralatan medis di wilayah itu.
Ia juga menekankan kebutuhan yang sangat besar bagi para pasien di Gaza. Dengan sebanyak 11.000 orang yang sakit kritis dan terluka memerlukan evakuasi medis.
Pekan lalu, WHO memperingatkan adanya “penghentian mendadak†terhadap evakuasi medis sejak Israel melancarkan serangan di Rafah pada awal Mei, dan memperingatkan akan lebih banyak orang yang meninggal saat menunggu perawatan.
