Muka Dua Amerika Serikat: Guyur Israel Bantuan Rp55,8 T Buat Beli Senjata

FT News – Bantuan dana untuk Israel telah disiapkan Amerika Serikat (AS). Tak tanggung-tanggung, negara yang kerap klaim sebagai ‘polisi dunia’ ini bakal kirimkan bantuan 3,5 miliar dollar AS atau setara Rp55,8 triliun.

Uang sebanyak ini akan dialokasikan Israel untuk membeli persenjataan dan peralatan dari AS. Ya, AS memberikan bantuan uang untuk beli senjata dari negara mereka sendiri.

Informasi ini disampaikan salah seorang pejabat AS kepada Anadolu seperti dikutip dari Antara.

Dana ini kata si pejabat telah disetujui oleh Kongres AS. Sumber dana berasal dari dana RUU tambahan senilai 14,1 miliar AS dolar atau setara Rp224,8 triliun.

militer israel
Warga Gaza Palestina. Foto: WSJ

 

Informasi bahwa AS bakal berikan dana fantastis kepada Israel itu dilaporkan oleh media internasional CNN.

“bukan hal yang aneh jika butuh waktu untuk mencairkan uang dari paket-paket ini.” kata si pejabat.

Menurut CNN, endanaan tersebut dicairkan pekan ini saat Israel dan Timur Tengah bersiap menghadapi kemungkinan langkah pembalasan dari Iran dan Hizbullah setelah Tel Aviv membunuh kepala politik Hamas di Teheran dan seorang komandan senior Hizbullah di Beirut.

Sebelumnya, AS mendapat hujatan dunia internasional karena memberikan bantuan militer kepada Israel, karena 40 ribu warga Palestina telah tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 akibat pemboman Israel, yang oleh Presiden AS Joe Biden digambarkan sebagai “tanpa pandang bulu.”

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Foto: BBC)

 

Beberapa kelompok hak asasi manusia dan mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS telah mendesak pemerintahan Biden untuk menangguhkan transfer senjata ke Israel, dengan alasan pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia.

Sebanyak 12 mantan pejabat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bulan lalu bahwa,

“kedok diplomatik AS untuk, dan aliran senjata yang terus-menerus ke Israel telah memastikan keterlibatan kita yang tak terbantahkan dalam pembunuhan dan kelaparan paksa penduduk Palestina yang terkepung di Gaza.”

Artikel Terkait