Namibia Kritik Jerman, Pernah Lakukan Genosida Tapi Bela Israel

FTNews - Namibia mengkritik keputusan Jerman untuk membela Israel. Pada tanggal 12 Januari lalu, Jerman menyatakan dukungannya terhadap Israel dalam International Court of Justice.

Kritikan Namibia itu mereka unggah dalam X dan Instagram.

Sebelumnya, Afrika Selatan menggugat Israel dengan tuduhan Israel melakukan genosida di Gaza. Hal ini terlihat dari 23.000 penduduk Palestina di Gaza terbunuh akibat perang ini.

Namibia mengungkapkan kekecewaannya kepada Jerman karena dianggap “tidak belajar” dari pengalaman mereka. Pada tahun 2021 Pemerintah Jerman mengakui bahwa mereka melakukan tindak genosida di Namibia tahun 1904-1908.

Genosida ini berujung meninggalnya 70.000 masyarakat Herero dan Nama di Namibia. Para pakar sejarah menyatakan bahwa kejadian ini merupakan genosida pertama dalam abad ke-20.

“Yang mengkhawatirkan, dengan mengabaikan kematian akibat kekerasan yang menimpa lebih dari 23.000 warga Palestina di Gaza dan berbagai laporan PBB yang menyoroti pengungsian internal 85 persen warga sipil di Gaza di tengah kekurangan makanan dan layanan penting,” tulis pemerintah Namibia melalui media sosial. 

“Pemerintah Jerman memilih untuk membela diri di Pengadilan Internasional. Keadilan atas tindakan genosida dan mengerikan yang dilakukan Pemerintah Israel terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza dan Wilayah Pendudukan Palestina,” lanjutnya.

Presiden Namibia, Hage Geingob, juga pernah mengatakan pada tanggal 31 Desember 2023, “Tidak ada manusia pencinta perdamaian yang dapat mengabaikan pembantaian terjadi di Gaza, Palestina,” imbuhnya.

Presiden Geingob juga mengimbau Pemerintah Jerman untuk mempertimbangkan keputusan mereka. Ia tidak ingin Jerman intervensi sebagai pihak ketiga dalam membela dan mendukung Israel di Mahkamah Internasional.

Artikel Terkait