Nekat Ubah Perkebunan Sawit Jadi Buah Naga, Pakde Sukir Berlimpah Cuan Rp100 Juta per-Bulan
Riau

Menjadi petani sukses itu bukan hanya perlu ketekunan dan ketangguhan tapi juga feeling bisnis dan analisis yang kuat. Itu juga yang telah dibuktikan Pakde Sukir, seorang petani asal Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Berawal dari harga sawit yang anjlog sehingga usahanya merugi membuat Pakde Sukir berpikir cara lain agar dia tak terpuruk. Ia pun tertarik pada buah naga dan mulai menanamnya. Hasilnya ternyata cukup menjanjikan. Lantas ia pun memutuskan untuk mengganti kebun sawitnya dengan kebun buah naga. Keputusan berani ini ternyata membawa berkah besar.
"Berawal dari harga sawit yang anjlok, saya coba tanam buah naga. Alhamdulillah, usaha ini membawa hasil yang memuaskan. Mohon doa dan dukungan agar kebun naga ini bisa terus berkembang," ujar Pakde Sukir, dikutip dari mediacenter.riau
Baca Juga: Petani Untung Besar! Harga TBS Sawit Mitra Swadaya di Riau Tembus Rp3.453,69 per-Kg
Limpahan Cuan dari Buah Naga
Langkah berani Pakde Sukir patut diapresiasi. Meski terkesan nekat, tentunya Pakde Sukir tidak mengambil keputusan begitu saja. Pasti lah dia telah melalui tahapan-tahapan untuk memastikan bisnis barunya (kebun buah naga) memiliki prospek yang baik.
Filosofi Jawa yang ia pegang teguh, "Sopo Nandur Bakal Ngunduh" (siapa yang menanam akan memanen), kini membuahkan hasil yang melimpah.
Saat ini, Pakde Sukir memiliki sekitar seribu pohon buah naga yang telah mulai produktif. Setiap tiga hari sekali, ia bisa memanen hingga 500 kilogram buah naga.
Dalam sebulan, kebun ini menghasilkan sekitar 5.000 kilogram buah naga, yang jika dihitung dengan harga Rp20.000 per kilogram, menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp 100 juta setiap bulannya.
"Saya kerjakan ini bersama istri dan anak saya. Alhamdulillah, hasilnya seperti sekarang. Kami bersyukur atas anugerah Tuhan," ungkap Pakde Sukir dengan rendah hati.
Bagi siapa saja yang tertarik untuk melihat langsung kebun buah naga ini, Pakde Sukir menyarankan untuk mengunjungi Kantor Desa Harapan Baru, di mana warga akan diarahkan menuju lokasi kebunnya yang terletak di tengah kebun sawit yang luas.***