Pabrik Sepatu Bata Tutup, Ini Sebabnya

FTNews – Pabrik sepatu bata di Purwakarta, Jawa Barat ditutup oleh produsen terhitung sejak Selasa 30 April 2024. Keputusan ini disampaikan dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEK). Pabrik alas kaki ini telah beroperasi selama 30 tahun, sejak 1994.

BATA menghasilkan penjualan neto sebesar Rp 609,61 miliar pada 2023. Angka ini turun dibanding dengan 2022 sebesar Rp 643,45 miliar. Selain itu, perusahaan juga mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 79,65 persen YoY menjadi Rp 190,29 miliar pada 2023. Sedangkan, tahun sebelumnya sebesar Rp 105,92 miliar.

Dalam keterangan perusahaan, penyebab pabrik sepatu bata tutup karena penurunan permintaan produk di Indonesia. “Kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia,” jelas Corporate Secretary Perusahaan, Hatta Tutuko, dalam keterangannya, Sabtu (4/5).

Sebelum penetapan ini, manajemen sudah melakukan berbagai upaya selama 4 tahun terakhir untuk menutupi kerugian. Kondisi ini terjadi sejak pandemi covid-19 pada 2020 lalu, di mana terjadi perubahan perilaku konsumen.

“Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” tutupnya dia.

Dengan penutupan pabrik sepatu Bata, ada 223 karyawan mengalami PHK. Hal ini terkonfirmasi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi. 

“Pihak perusahaan telah melaporkan akan menyelesaikan seluruh hak-hak karyawannya yang di-PHK, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Didi, Minggu (5/5), dikutip dari Antara.

Pabrik Sepatu Bata
Foto: Bata

Bata Bukan Merek Asli Indonesia

Sepatu Bata telah hadir di Indonesia sejak 1931. Adapun pertama kali berdiri pada 1894 di Zlin, Cekoslowakia. Lalu, pabrik sepatu bata di Purwakarta beroperasi di tahun 1994.

BACA JUGA:   Konsultasi Energi Indonesia dan Norwegia, Ini Poin Pentingnya!

Pembuatnya adalah Tomas Bata. Dirinya seorang pengusaha yang dijuluki Raja Sepatu dari Republik Ceko.

Ketika masuk Indonesia, Bata bekerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch pada 1931. NV bertindak sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok, Jakarta.

Enam tahun setelah produk masuk Indonesia, Tomas Bata akhirnya membangun pabrik sepatu bata di tengah perkebunan karet, beralamat di Jl. Kalibata Raya Jakarta Selatan. Lalu, produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940.

Bertahun-tahun kemudian, pada 1982 PT Sepatu Bata, TBK resmi terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sementara, pabrik sepatu Bata di Purwakarta beroperasi pada 1994 setelah pembangunannya selesai.

Artikel Terkait