FTNews – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idulfitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, (10/4). Pengumuman ini lebih dulu dibanding hasil sidang isbat pemerintah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan, alasan Muhammadiyah menetapkan Lebaran lebih awal lantaran Muhammadiyah menggunakan metode penghitungan hisab Hakiki Wujudul Hilal. Yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.
“Jadi Maklumat Muhammadiyah ini normal terjadi. Karena kami menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal,”ujar Haedar Nashir dalam video di kanal YouTube Muhammadiyah Channel, dikutip Senin (8/4).
Muhammadiyah, lanjutnya, tidak bermaksud untuk mendahului dan meninggalkan pihak tertentu dalam penentuan Hari Raya Idulfitri tahun ini.
“Penegasan ini perlu kami sampaikan agar tidak menjadi diskusi apalagi polemik, kok Muhammadiyah mendahului. Karena tidak ada yang kami dahului dan sebalikya juga tidak ada yang kami tinggalkan,”paparnya.
Ia menyebut, jika terdapat kesamaan dan perbedaan dalam penentuan tanggal Lebaran, hal tersebut harus bisa menjadikan kaum Muslimin lebih toleran.
â€Lebih tasamuh (saling menghargai), dan tanawu (saling menghormati perbedaan cara dalam hal menjalankan ibadah).Sehingga, pesan ini justru akan memperkuat niat kita dalam beribadah,” imbuhnya.
Namun demikian, Haedar mengatakan Muhammadiyah terus mendorong seluruh pihak mewujudkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Yang tujuannya, untuk menyelesaikan masalah perbedaan terkait penetapan hari-hari besar keagamaan umat Islam.
Ia berharap KHGT tidak hanya berlaku untuk Indonesia saja. Melainkan untuk umat Islam di seluruh dunia, sehingga perbedaan itu tidak terus berulang.
“Satu kalender global itu seperti juga kalender miladiyah (masehi). Sehingga, tidak lagi ada perbedaan dan tidak lagi ada kegiatan yang bersifat membuat kita ikhtilaf atau berbeda penentuan,”pungkasnya.
